Selasa, 31 Mei 2016

Menjemur Lilin


Master Chin Kung Bercerita


Menjemur Lilin


Di dalam riwayat hidup Master Tan Xu, terdapat sebuah kisah, pada waktu itu di dalam vihara di Zhejiang ada seorang Bhiksu yang bertugas mengurus perlengkapan persembahan misalnya menyalakan dupa, lilin dan pelita. Bhiksu pengurus altar ini jujur dan setia, maka itu kadang kala dia dipermainkan rekan-rekannya yang lain : “Bhiksu pengurus altar, lilin itu sudah lama disimpan, sudah mulai berjamur”.


Bhiksu pengurus altar menanggapi dengan serius : “Apa yang harus saya lakukan?”


Rekan-rekannya menjawab : “Jemur saja di luar!”


Dan benar saja Bhiksu itu memindahkan semua lilin keluar dan dijemur, begitu panas mentari menyentuh lilin, batangan lilin pun mulai meleleh. Saat malam tiba, tidak ada lilin yang dapat dinyalakan, akhirnya mereka hanya dapat menyalakan sisa-sisa lilin yang dijemur tadi.


Ketua vihara yang melihat kejadian ini menggelengkan kepalanya : “Bhiksu pengurus altar, mulai besok anda tidak perlu mengurus perlengkapan persembahan lagi”.


Ketua vihara memang orang yang hebat, dia tahu bahwa orang jujur pasti akan berhasil. Mengetahui dia begitu jujur, maka mengutusnya ke Vihara Asoka. Di dalam Vihara Asoka terdapat Relik Buddha Sakyamuni, maka Bhiksu itu diminta untuk melakukan namaskara pada Relik, sehari bernamaskara sebanyak 3000 kali. Dia amat jujur, guru menyuruhnya sehari melakukan namaskara 3000 kali maka dia mengamalkannya dengan tulus; setelah tiga tahun berlalu, dia mencapai pencerahan.


Mulanya dia tidak mengenal huruf, tidak bisa membaca sutra;  setelah mencapai pencerahan, dapat membuat syair, gatha, dan pada akhirnya dapat memberikan ceramah Dharma.  


Ini membuktikan satu hal yakni ketulusan yang penuh, adalah samadhi, dengan samadhi maka terbukalah kebijaksanaan, pasti memperoleh pemberkatan dari Triratna. Dapat dilihat bahwa memperoleh pengetahuan duniawi dengan Buddha Dharma itu berbeda, ketulusan akan menimbulkan mujizat.   

   



淨空法師說故事(一)


曬蠟燭


《影塵回憶錄》是倓虛法師的自傳,講他一生修學的經過,由他的學生大光法師記錄。其中有一篇記載,當年在浙江,道場裡有一位專門管大殿燒香、點蠟燭、添油燈那位香燈師的故事。香燈師父忠厚老實,有些人就捉弄他,跟他講:「香燈師,那些蠟燭放在那裡太久,都長霉了。」他說:「那怎麼辦?」他們說:「拿出去曬!」他就把蠟燭搬到外面去曬,一曬都融化了。晚上上殿時,沒有蠟燭點燈,只有把曬過的蠟燭芯點上。住持老和尚一看這種情形,就搖頭:「香燈師,明天你不要做香燈了。」老和尚很了不起,有眼光,知道老實人能成功。看到他這麼老實,就叫他到阿育王寺,寺裡供養著釋迦牟尼佛的舍利,就教他去拜舍利,一天拜三千拜。他就是老實,師父教他一天拜三千拜,他就規規矩矩每天拜三千拜;拜了三年,他開悟了。他本來不認識字,經也看不懂;悟了以後,能作詩、作偈,以後能講經。這就證明一樁事情,真誠到極處,就得定,就開智慧,必定得三寶加持。可見得佛法的修學與世法確實不一樣,真誠能夠感應通達。(節錄自「金剛般若研習報告」9-23-021)



Cahaya Sukacita