Buddha Mencapai Pencerahan Sempurna
Setelah istirahat singkat, Buddha melanjutkan perjalanan akhirNya menuju hutan sala milik kaum Malla dekat Kusinara, tempat peristirahatan terakhirNya. Setibanya di sana, Buddha dengan penuh perhatian murni dan sangat sadar berbaring di sisi kananNya di antara kedua pohon sala kembar. Para dewa dari sepuluh ribu tata dunia datang untuk melihat Tathagata dan memberi penghormatan.
Sebelum parinibbana, Buddha menahbiskan siswa terakhir, Subhadda si petapa kelana dan membimbingnya bermeditasi dengan cara tepat. Dalam waktu singkat, ia mencapai kesucian Arahatta dan merupakan orang terakhir yang menjadi Araha saat Buddha masih hidup.
Kemudian, Buddha menyampaikan pesan terakhirNya, "Vayadhammā saṅkhārā appamādena sampādethā"
"Segala hal yang terkondisi pasti akan hancur. Berjuanglah dengan penuh kesadaran."
Setelah itu, seluruh hutan sala sunyi senyap. Pada waktu jaga terakhir malam hari*, pada hari bulan purnama bulan Vesakha 543 SM, pada umur 80 tahun Yang Tercerahkan wafat tanpa meninggalkan sisa apapun.
*Malam waktu jaga terakhir : sekitar pukul 02.00-06.00
--------------------------------------------------------------------------------
Meskipun Buddha telah lama parinibbana, namun bagi ia yang mempraktikkan dan melihat Dhamma, maka ia melihat Buddha