Senin, 16 Mei 2016

All Is Well

By: Ajahn Brahm

Orang sering bertanya, 'Bagaimana Anda bisa bilang all is well (segalanya baik) kalau saya sakit atau saya tidak punya uang atau pacar meninggalkan saya?'

Segalanya baik karena hidup tidak pernah pasti 100% dan jika hidup Anda selalu bahagia, maka Anda tidak pernah belajar apa pun.
Kalau suatu saat Anda mendapatkan 30% dan menjadi begitu depresi, murung, segala sesuatu bisa saja salah dari waktu ke waktu, maka pada saat itulah Anda dapat kesempatan untuk bertumbuh.

Ketika Anda sakit, Anda bisa istirahat dan membuka kesempatan kepada siapa pun untuk berbuat karma baik misalnya dengan mengobati, merawat, atau menjenguk Anda.

Bahkan tak ada yang salah dengan menjadi tua. Menjadi tua adalah sesuatu yang luar biasa!
Saya berumur 60 tahun. Saya selalu berpikir saya tidak semuda dulu, tapi tidak setua apa yang akan saya alami. Jadi lebih baik saya menikmati hari ini.

Dengan cara seperti itu, Anda tidak perlu cemas terhadap apapun.
Apapun yang akan terjadi dengan hidup kita, all is well. Walaupun banyak kesedihan dan kesulitan dalam hidup kita, itulah tantangannya karena dengan adanya itu, maka kita bisa bertumbuh.
Karena adanya kesedihan dan air mata, kita bisa memiliki welas asih.

Semua kesakitan dan penderitaan akan berakhir dan sesudahnya akan timbul kebahagiaan

Tapi kadang-kadang kita tidak bisa bilang all is well dengan tulus karena masih saja cemas dengan hal-hal di masa lalu maupun di masa depan

Jangan mengkhawatirkan kejadian yang belum terjadi di masa depan dan jangan terpaku terhadap kenangan buruk di masa lalu, ingatlah pada kenangan yang bahagia dan menyenangkan.
Ini akan membuat Anda termotivasi menjadi orang yang lebih bahagia, menjadi orang yang lebih sehat, menjadi orang yang lebih sukses. Itulah yang disebut melepas. Ketika Anda melepas rasa sakit di masa lalu, apa yang tersisa? All is well…

So, mari kita ucapkan, "Untuk semua yang telah terjadi, terima kasih.
Untuk semua yang akan terjadi, baiklah."