(Bagian 1)
Pokok penting hanya terdiri dari beberapa patah kata saja, kuncinya adalah dapat mengingatnya di hati, barulah efektif, sepanjang hidup melatih diri dan berhasil berkat pokok penting ini.
Contohnya Lun Yu (The Analects of Confucius) menyebutkan bahwa landasan untuk menjadi manusia yang seutuhnya adalah bajik dan bermoral, sedangkan landasan dari “kebajikan” adalah berbakti dan menghargai persaudaraan. Jadi, dengan mengamalkan bakti dan persaudaraan adalah serupa dengan menggenggam pokok penting untuk menjadi manusia yang seutuhnya.
Pokok penting untuk terlahir ke Alam Sukhavati adalah “suka” dan “benci”. Meskipun cuma dua kata, tetapi kita perlu terus menerus menggunakan hati untuk memahami dan mengamalkannya, dengan demikian barulah dapat terlahir ke Tanah Suci Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan.
Kalau bukan mengamalkan pokok penting ini, maka meskipun jago ceramah, menghasilkan banyak buah pena, menuntun banyak murid dan sebagainya, juga tidak bisa terlahir ke Alam Sukhavati.
Setelah tercerahkan akan “suka” dan “benci”, barulah punya harapan untuk terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, sebaliknya bila tak tercerahkan akan pokok penting ini, maka sungguh berbahaya, sulit untuk bisa terlahir ke tanah suci.
“Suka” adalah suka sekali pada Alam Sukhavati, tidak ada lagi yang lebih disukainya lagi; “benci” adalah terhadap alam saha ini sama sekali tidak mendambakannya lagi, tidak ingin lagi berdiam di sini, pada saat ini, pintu tanah suci sudah terbuka.
Andaikata mulut mengatakan mau terlahir di Alam Sukhavati, sementara dalam hatinya sedikitpun tidak suka, terhadap tanah suci tidak punya minat, terhadap alam saha juga masih mendambakan, kalau begini mana bisa terlahir ke tanah suci, oleh karena anda bukan benar-benar mau ke sana.
Dari sini dapat diketahui bahwa pokok penting untuk terlahir ke Tanah Suci Sukhavati adalah “suka” dan ”benci”.
Seorang lansia seharusnya menggenggam erat kedua hal ini, yakni menjadikan upaya terlahir ke Alam Sukhavati sebagai tujuan utama. Saat lanjut usia sepatutnya tidak menangani banyak urusan lagi, oleh karena kemampuan tubuh jasmani juga sudah mulai mengalami kemunduran. Apalagi sisa waktu juga begitu terbatas, sebaiknya digunakan pada tujuan yang paling penting, ini barulah disebut sebagai insan yang bertanggungjawab pada dirinya sendiri.
Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 209
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 10 Maret 2016
Bertempat di Pure Land Learning College Association, Australia
Kode Artikel 02-042-0209
往生的要訣
(一)
學生:厭離娑婆,欣求極樂之一——往生的要訣。自了法師編輯。
要訣的話沒有很多,關鍵要在寸心中有個領會。如果少說一點,但你能會得這個大義,也就足夠了。所以關鍵首先要心領神會,之後在心上牢牢的把握住,否則說再多也沒用。就像武術大師傳授絕招、醫生開藥方那樣,在要點上把握好,其他的自然水到渠成。同樣,在我們一生當中,無論是做人還是修行,關鍵就是要把握那麼幾句要訣,然後貫徹一生來實行,這樣就會得到大利益。
說到「要訣」,其實就只是一、二句話,但它是最關鍵的,如果沒契合到它,那注定會失敗。雖然平常談這談那,想很多,說很多,但自己心裡要曉得要訣最重要,然後要按這個去做。其實,人的一生不可能把握很多。要訣就那麼幾句話,關鍵要領會在自己心裡,這就管用了,一輩子得力就靠這幾個要點。就像法王說的:「難窮教理網邊際,當以訣要調自心。」所以,時時應當依訣要來修自心。譬如說做人,像《論語》裡講的,做人的根本在於仁德,而「仁」的根本就是孝、悌。所以,把握了孝、悌兩個字的內涵,也就把握了做人的心要。
那麼,對於往生淨土,它的要訣就是欣、厭。雖然只有兩個字,但我們要一直用心去體會它、貫徹它,能這麼做,就會一直歸向西方,臨終就會順利往生。如果不在這個要點上貫徹,那縱然說得天花亂墜,寫了多少本書,攝受多少個徒眾,做過多少場面上的事等等,也仍然不會往生。
所以,這事關鍵在於開竅。人不開竅的時候,心裡是一團渾,一開竅馬上就通了。那麼,該從哪兒開竅呢?就要從欣、厭上開竅。有了欣、厭就表示有希望,沒有就很危險,很難往生。所以它就是訣竅,一開了竅,一方面對極樂淨土最喜歡,再沒有超過它的了;另一方面對娑婆世界一點不留戀,根本不想在這待,這時候,西方的門就開了。如果口裡說往生,但心裡一點不喜歡,對淨土沒有欣求,對世間也沒有厭離,那就根本往生不了,因為你不是真心想去。這就知道,修淨土法以欣、厭為主,這就是它的竅門。
對於老年人來說,就要把握最簡要的事,也就是要以生西為目標。人年老的時候,就不能再抓很多事了,因為年齡、身體、精力等方方面面都已經衰退了。這時候,就要把有限的光陰、有限的精力放在「刀刃」上,集中用在一個要點上。能這樣把有限的時間用在最關鍵的地方,那就是深明大義的人。
文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班 自了法師 (第二O九集) 2016/3/10 澳洲淨宗學院 檔名:02-042-0209
Sumber : Mitra Sejati