Jumat, 17 Juni 2016

Bersukacita Pada Alam Sukhavati 01

Menjauhi Alam Saha Bersukacita Pada Alam Sukhavati
(Bagian 1)

Hari ini kita membahas bagaimana mengingatkan diri kita, baik dalam kondisi suka maupun duka dan dalam keadaan sibuk maupun sedang luang, agar senantiasa mengembangkan keyakinan, tekad dan pengamalan.

1.      Dalam kondisi yang tidak menyenangkan
Apa yang dimaksud dengan keadaan yang tidak menyenangkan? Umpamanya jatuh sakit dan segala keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan hati. Pada saat begini kita harus mengingatkan diri sendiri bahwa pada akhirnya saya juga pulang ke Tanah Suci Sukhavati. Maka itu di dunia ini bertemu dengan keadaan yang tidak menyenangkan, malah menjadi motivasi bagiku untuk terlahir ke tanah suci.

Sebaliknya orang yang berada dalam keadaan yang sesuai dengan keinginan hati, serba lancar-lancar saja, malah sulit membangkitkan niat untuk terlahir ke tanah suci, kecuali kalau sudah bertemu dengan kesulitan, hal yang tidak sesuai dengan keinginan hati, barulah merupakan momen untuk menggenggam erat keyakinan, tekad dan pengamalan, merupakan jalinan jodoh yang begitu bagusnya sehingga bisa tekun melafal Amituofo, orang lain mau seperti ini juga tidak bisa!

Umpamanya sudah jatuh sakit, anda justru merasa bersukacita, patut diketahui bahwa ini juga merupakan peringatan bagi diri sendiri untuk menggenggam erat sisa waktu buat mempersiapkan bekal terlahir ke tanah suci.

Jika sebaliknya tubuh sehat dan kuat, besar kemungkinan menggunakan kesempatan yang ada untuk mengejar kenikmatan akan makanan dan minuman, dan urusan pria wanita.

Tapi sekarang sudah jatuh sakit, jadi bisa menghindari banyak prilaku yang tidak semestinya, kesempatan untuk berbuat kekacauan.

Bahkan boleh melakukan perenungan sedemikian : mengandalkan obat-obatan, meskipun bisa meringankan penderitaan sakit buat sementara waktu, namun tidak bisa mengatasi akar permasalahan. Oleh karena tubuh ini ibarat bisul beracun, merupakan sarang beragam penyakit, tempat lahirnya kesengsaraan yang tak berujung.

Maka itu penderitaan tubuh jasmani amatlah tersiksa, setelah ajalku tiba pasti menjelma melalui Bunga Lotus, memperoleh tubuh Narayana yang kokoh dan bebas dari segala penderitaan!

Dalam kondisi sakit, seharusnya lebih membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, mengerahkan segenap hati berlindung pada Buddha Amitabha, bahkan lebih tekun melafal Amituofo. Saat ketidakkekalan tiba, juga tidak perlu merasa takut, menyambutnya dengan penuh suka cita, untunglah bisa segera terlahir ke Alam Sukhavati!

Bila bertemu dengan masalah atau keadaan lainnya yang tidak menyenangkan, maka harus berpikir, selama berada di alam saha, pasti banyak dibelenggu rintangan karma dan kekotoran batin. Kalau sudah begini, untuk mengharapkan bisa keluar dari samsara dengan mengandalkan kekuatan sendiri adalah sulit diwujudkan.

Tetapi asalkan membangkitkan keyakinan hati pada Buddha Amitabha, membulatkan tekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, ditambah rajin melafal Amituofo, maka mudah terlahir ke tanah suci.

Terlahir ke Alam Sukhavati, mengakhiri segala penderitaan dan memperoleh kebahagiaan selamanya, maka itu saya mesti terlahir ke Alam Sukhavati!

Dengan demikian ketika bertemu dengan kondisi yang tidak menyenangkan, maka segera mengingatkan diri sendiri,  membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati.

Umpamanya lagi, keuangan lagi tersendat, maka boleh membuat perenungan : Hidup di alam saha ini betul-betul menyusahkan, sampai-sampai menafkahi diri sendiri saja begitu sulit. Penghasilan begitu kecil, biaya hidup besar, belum lagi masalah hidup, pekerjaan, berinteraksi dengan orang lain, dan sebagainya, begitu rumitnya. Di Alam Sukhavati mana hal serupa ini, maka itu dalam kehidupan ini juga saya harus terlahir ke Alam Sukhavati, mesti menggenggam erat setiap detiknya untuk melafal Amituofo.

Atau mempunyai putra putri yang tidak patuh, rumah tangga tidak harmonis, maka harus terpikir : Jodoh buruk di dunia ini terlampau banyak, belenggu juga begitu banyak, jiwa raga selalu dililit, tidak berdaya memperoleh pembebasan. Setelah terlahir ke Alam Sukhavati takkan ada ikatan lagi, batin memperoleh pembebasan sejati, maka itu saya harus terlahir ke Alam Sukhavati!

Umpamanya lagi kita dimarahi orang, begitu terpikir : Ai! Ini adalah akibat karma buruk yang kuperbuat pada masa kelahiran lampau, sekarang buahnya sudah masak, andaikata pada masa kelahiran sekarang tidak bertemu dengan Buddha Dharma, maka karma buruk yang diperbuat mungkin akan lebih parah lagi, sehingga mengundang kesengsaraan tak berujung. Maka itu setelah kehidupan ini berakhir, saya mesti terlahir ke Alam Sukhavati, memperoleh pembebasan sejati!

Pepatah mengatakan : “Kehidupan manusia lebih banyak duka daripada sukanya, diantara 10 hal ada 9 yang tidak menyenangkan”, kejadian di alam saha ini kebanyakkan tidak sesuai dengan keinginan hati.

Dalam menghadapi problema demikian, janganlah seperti orang awam, frustasi dan murung bahkan tidak berminat lagi melafal Amituofo, tidak sanggup lagi membangkitkan semangat melatih diri dan sebagainya. Sebaliknya mesti menjadikan problema untuk memotivasi diri sendiri, mengingatkan diri sendiri untuk terus menimbun bekal terlahir ke Alam Sukhavati, berharap bisa segera terlahir ke Alam Sukhavati.

Terhadap problema duniawi, janganlah terlalu dipedulikan, atau melekat padanya, cuma bisa menambah beban derita di hati saja. Ada sebuah puisi yang menyebutkan bahwa, andaikata diantara 10 hal ada 9 yang sukses, maka ini hanyalah impian belaka, khayalan semata, maka itu lebih baik melepaskan segala kemelekatan, melakukan apa yang patut dilakukan, jangan lagi mengejar, belajarlah untuk menjalani dan menerima apa adanya.

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 213
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 20 April 2016
Bertempat di HK Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0213


厭離娑婆、欣求極樂
(一)

學生:厭離娑婆、欣求極樂之三。自了法師編輯。
二、從總的方面串習出離心
今天我們從總的方面,也就是境緣上的—逆境和順境,以及自己的時間情況—忙時和閒時,來講講該怎樣警策自己,串習出離心,培養信願行。

(一)逆境警策
什麼是逆境呢?譬如說出現了病障、魔障,種種不如意的事等等。這時候我們就要提醒自己,我最終的歸宿是極樂世界,所以在輪迴世間裡碰到的這些逆緣,反而成為我往生極樂淨土的順緣。人處在順境當中,不容易生起求生淨土的心,現在我遇到了麻煩、不順心的事,正是促進自己增上信願,精進念佛的大好因緣,真是求之不得!

譬如說生病了,你應該很歡喜,要知道這又是在提醒自己,抓緊時間準備往生資糧。如果沒生病,身體很好,很可能會把精力用在追求飲食、男女方面。現在病了,正好可以避免很多放逸、散亂的機會。並且可以這樣想:依靠世間的醫藥,雖然暫時能夠緩解病痛,但是沒辦法解決根本問題。因為這個身體就像毒瘡一樣,是百病的巢穴,無量眾苦的生處。只要還生在這個世間,就擺脫不了這樣的有漏色身。所以你要想,有這個身體太苦了,我今生結束後一定要從蓮花中化生,獲得無有眾苦的清虛之身!所以在生病的時候,要更懇切的發起求生極樂世界的願,一心歸命阿彌陀佛,並且要更加用心的念佛。即使是死緣現前,也不應恐懼不安,而應當歡喜,正好可以早點往生極樂世界!

如果是遇到其他一些不如意的事,就要想:只要還在這個娑婆世界,就會時時刻刻被業和煩惱束縛,對於五濁惡世的眾生而言,依靠自力獲得解脫又是相當的難以成辦。但是只要對阿彌陀佛有信心,有求生極樂世界的願,再加上肯用功念佛,就很容易能夠往生極樂世界。往生之後,惑、業、苦等的一切過患就再不會現行了,從此永遠受用聖法樂。所以我一定要往生到極樂世界!像這樣,遇到一些逆境的時候,就要警策自己,增上求往生的切願。

譬如說,自己經濟上遇到困難,可以想:在這個娑婆世界活得這麼艱難,連養活自己都有困難。收入這麼少,開銷又那麼多,生活、工作、人際交往等等各方面的事又是那麼的複雜。我一往生極樂世界,就沒這些事了,所以我今生一定要往生,要抓緊時間念佛。

或者子女不聽話,發生家庭糾紛,就要想到:輪迴裡的業緣太多,牽纏太多,自己的身心總是被束縛,始終無法獲得自在。而往生後就不再有束縛了,最終心能得到究竟的自在,所以我必須要往生西方!

再譬如有人罵自己,一想:唉!這是我往昔的惡業成熟了,這個五取蘊恆時被煩惱種子跟隨,隨時有可能現行,對治的力量又那麼薄弱,所以難免造作種種惡業。如果下一世沒有遇到佛法,很可能造下更嚴重的罪業,就會招致更多的痛苦。所以我此生結束後一定要往生西方極樂世界,徹底擺脫惑業的牽纏!

總之,所謂「人生不如意事,十有八九」,娑婆世界的事大多是不盡人意的。在面對這些時,一方面不要像世俗人那樣,悶悶不樂,一籌莫展。甚至沒心思念佛,提不起修行等等。而是要以這些事來激勵自己,警策自己更加精進的修集往生資糧,爭取早日往生西方。另一方面對於世俗之事,自己的心不要太在意,太執著,否則只會給自己增加更多的痛苦。《羅狀元醒世詩》中說:「與其十事九如夢,不若三平兩滿休。」意思是說,與其在十件事中,有九件事做得非常成功、圓滿(其實也是像夢一樣本來不真實),不如基本能過得去就結束它。也就是在世間很多事上打妄想,都是像夢一樣,毫無意義。不如能放下就放下,踏踏實實的做好必須做的事,不要過於追求,要學會知足。

文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班  自了法師 (第二一三集)  2016/4/20  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0213




Sumber ; Mitra Sejati