Sabtu, 18 Juni 2016

Bait 01




Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan

Bait sutra :

shì
zhì
wáng


tóng
lún
shí


èr

cóng
zuò



dǐng

ér
yán









Penjelasan :

Di dalam “Sutra Asked by Visesacinta Brahma Deva (Siyi Jing)”  tertera bahwa : “Di tempat mana Saya (Bodhisattva Mahasthamaprapta) menapakkan kakiKu, maka tiga ribu maha ribu dunia dan istana Mara akan berguncang, maka itu disebut Mahasthamaprapta”. Diantara  “Tiga Suciwan Alam Sukhavati (Buddha Amitabha, Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta), Bodhisattva Mahasthamaprapta mewakili kebijaksanaan. Kebijaksanaan yang sempurna barulah dapat memiliki kebajikan yang paling luar biasa berwibawa, dengan demikian barulah dapat mengguncang tiga ribu maha ribu dunia dan istana Mara.

Di dalam Amitāyurdhyāna-sūtra tertera bahwa “Ketika Bodhisattva Mahasthamaprapta berjalan, semua yang ada di sepuluh penjuru alam akan berguncang, ketika Bodhisattva Mahasthamaprapta  duduk, negeri tujuh mustika, akan bergoyang sesaat”.  

Di dalam sutra Buddha Sakyamuni membabarkan, Buddha Amitabha di Alam Sukhavati pada suatu saat kelak juga akan memasuki Parinirvana, hanya saja waktunya akan sangat panjang sekali. Buddha Sakyamuni membabarkan bahwa andaikata para makhluk di sepuluh penjuru alam telah mencapai tingkatan Pratyeka Buddha, semuanya memiliki kemampuan gaib setara dengan Maudgalyayana, menghabiskan waktu selama puluhan ribu bahkan ratusan juta tahun juga tidak bisa menghitung usia Buddha Amitabha. Alam Sukhavati sungguh istimewa menakjubkan, takkan ada masa Dharma sejati, Dharma kemiripan, masa berakhirnya Dharma dan jaman lenyapnya Dharma. Setelah Buddha Amitabha memasuki Parinirvana, Bodhisattva Avalokitesvara segera mencapai KeBuddhaan untuk meneruskan tugasNya. Setelah Bodhisattva Avalokitesvara memasuki Parinirvana, Bodhisattva Mahasthamaprapta mencapai KeBuddhaan. Jika ada insan yang ragu pada Buddha Dharma, maka Buddha juga memasuki Parinirvana, untuk apa kita pergi ke sana? Yang memasuki Parinirvana adalah nirmānakāya, sedangkan Dharmakāya Nya tidak muncul dan tidak lenyap, sambhogakāya mengalami muncul dan lenyap. Di Alam Sukhavati di tanah suci tingkatan paling bawah dan yang kedua Buddha Amitabha yang kita lihat adalah nirmaṇakāya, sedangkan di tanah suci tingkatan tiga yang kita lihat adalah sambhogakāya, dan di tanah suci tertinggi (nitya-sthita) yang kita lihat adalah Dharmakaya. Di dalam  sutra Bhagava Sakyamuni sering berkata, waktu yang dibutuhkan insan awam untuk mencapai KeBuddhaan adalah tiga asaṃkhyeya kalpa besar, terlahir ke Alam Sukhavati memperoleh usia tanpa batas, karena itu tidak perlu takut Buddha Amitabha akan memasuki Parinirvana.

Di dalam Amitāyurdhyāna-sūtra tertera : “Dengan cahaya kebijaksanaan menyinari segalanya, sehingga terbebas dari tiga alam penderitaan, memperoleh kekuatan tertinggi”. Bodhisattva  Mahasthamaprapta melatih diri dengan cara melafal nama Buddha secara berkesinambungan. Para praktisi di sepuluh penjuru alam yang melafal Amituofo dan bertekad terlahir ke Alam Sukhavati ketika menjelang ajalnya,  Bodhisattva Mahasthamaprapta akan ikut dengan Buddha Amitabha datang menjemput praktisi tersebut. Beliau juga digelar Pangeran Dharma, Dia adalah calon Buddha. Calon Buddha yang pertama adalah Bodhisattva Avalokitesvara, dan Bodhisattva Mahasthamaprapta adalah calon Buddha yang kedua.

Bagaimana cara Bodhisattva Mahasthamaprapta melatih diri, yakni dengan melafal Amituofo,  perlu diketahui bahwa sepatah nama Buddha ini memiliki jasa kebajikan yang tak terbayangkan. Bodhisattva Mahasthamaprapta memiliki satu tujuan dengan  Buddha Amitabha, para praktisi di sepuluh penjuru yang melafal Amituofo adalah sahabat Bodhisattva Mahasthamaprapta. Setiap praktisi yang melatih pintu Dharma pelafalan Amituofo boleh disebut sebagai Bodhisattva Mahasthamaprapta.

Walaupun pintu Dharma tidak ada yang tinggi maupun rendah, asalkan tepat sasaran, semuanya adalah bagus. Namun bagi yang akar kebijaksanaannya tidak cukup tajam maka dikhawatirkan sulit memperoleh hasil. Hanya pintu Dharma pelafalan Amituofo dimana semua orang dapat melafalnya,  baik berjalan, berdiri, duduk atau berbaring, setiap saat takkan terputus, membantu kita agar terlepas dari tumimbal lahir, maka itu praktisi Nian Fo memiliki kebijaksanaan sejati yang tertinggi.

Dikutip dari :

Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan

Oleh : Master Chin Kung

Sumber : 大勢至菩薩念佛圓通章親聞記

Sumber : Cahaya Sukacita