Pokok Penting Terlahir ke Alam Sukhavati
(Bagian 7)
Praktisi yang melatih metode Tanah Suci, pokok persoalannya adalah terletak pada niat pikiran yang terakhir, sementara itu sebagian praktisi sudah mendengar tanah suci sejak berpuluh-puluh tahun yang silam, jadi ini termasuk yang akar kebajikannya cepat masaknya. Praktisi senior semacam ini boleh disebut sebagai “praktisi karatan”.
Praktisi pemula kebanyakkan mudah membangkitkan ketulusan, namun seiring berjalannya waktu, mungkin dililit oleh tabiat, sehingga ketulusannya juga kian melemah. Ada praktisi yang mengatakan, saya sudah melatih diri 20 tahun lamanya, namun tidak tampak semangatnya, malah keabu-abuan, malas. Ini sungguh celaka, pada akhirnya secuil keberanian juga tidak ada lagi, bagaimana bisa terlahir ke Tanah Suci?
Maka itu harus menyadari bahwa dalam hati sendiri masih menyimpan problema yang sebegitu parahnya, hanyut terbawa arus alam saha dan tidak sudi keluar, sebaliknya terhadap Alam Sukhavati yang begitu unggulnya malah tidak menaruh minat.
Sehingga kita jadi bertanya mengapa ada praktisi pelafal Amituofo malah gagal mencapai Alam Sukhavati? Apa sebabnya? Oleh karena tekadnya begitu lemah, tidak memunculkan dari dalam hatinya “suka” pada tanah suci dan “benci” pada alam saha.
Maka itu menasehati praktisi sekalian untuk melatih diri seawal mungkin dan jangan lagi bermimpi di alam saha.
Sudah banyak yang menjadi “praktisi karatan”, setiap hari melafal Amituofo namun masih melekat pada Lima Nafsu (gemar akan harta, rupa, ketenaran, makanan dan tidur), sama sekali tidak punya niat untuk menjauhinya.
Bukankah ini namanya mengelabui diri sendiri? Buka tutup mulut berkata ingin terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, tapi hatinya hanyut oleh arus deras alam saha dan tenggelam di dasar lautan Lima Nafsu, kalau sudah begini, bagaimana mungkin bisa terlahir ke tanah suci?
Maka itu ini disebut membohongi diri sendiri, mencelakai diri sendiri, menyia-nyiakan kesempatan terlahir sebagai manusia.
Juga seperti para upasaka tua, yang merasa dirinya sudah melatih diri sepanjang hidupnya, juga sudah banyak beramal. Tapi setelah pensiun setiap hari berteman dengan remote televisi, setiap hari juga masih memikirkan hal-hal duniawi, kian tua kian kebingungan. Akhirnya begitu sehela nafas tak kembali lagi, tidak tahu lagi ke mana dia perginya. Inilah akibat dari menipu diri sendiri semasa hidupnya.
Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 209
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 10 Maret 2016
Bertempat di Pure Land Learning College Association, Australia
Kode Artikel 02-042-0209
往生的要訣
(七)
修淨土法,關鍵要看臨終那一念,逢的機會好,就很容易往生。而一般的人,不是在臨終時才聽說有淨土,而是幾十年前就知道了,屬於早熟的機。但他的心一直很疲軟,這就非常危險,很可能成了一個「老油條」。我們要非常注意自己的心。剛學佛的時候,人往往容易出現善心,但時間久了,很可能被習氣所困,而發不起心力來,這就很危險。有的人說,我已經修了二十年。但看他的心一點起色也沒有,是那種灰溜溜的、懈怠、不振作的心態。這就很糟糕。最後連一點勇悍心都提不起來,這樣怎麼能往生呢?
所以要曉得,自己心上還存在很大的問題。一直深陷在紅塵裡,不肯出來,而對於清淨佛土,對於殊勝的往生大事,欣求的心就非常薄。因此,在這上要趕緊栽培,要不斷的努力,盡量減少負面的染污緣,不然就非常危險。你看,這世上有多少人陷溺生死,有幾個最終歸往西方呢?這麼想一想就不寒而慄。為什麼那些人生不到西方呢?這裡有非常決定的因素。因為,他的心一直自甘陷溺,沒有真正從心底發起對娑婆的厭離和對極樂的欣求,以這種心怎麼可能生西方呢?或者說,西方淨土哪裡是憑這種心就能往生?所以,奉勸大家及早修行,不要繼續醉生夢死。
人一不注意,很容易就沒有自知自明,不曉得在自心上改過。放眼看去,很多人已經成了「老油條」。天天糊裡糊塗的念,但內心一直陷在五欲的泥潭裡,一點不肯出離。這不是自欺嗎?口口聲聲說要去西方,心心念念都沉溺在娑婆的五欲裡,這樣怎麼可能生西呢?所以,都是在騙自己、害自己,是在辜負佛、辜負自己的人身而已。像有些老居士,認為自己一生修行,也做了很多福業。但老了只是天天守著電視機,心每天就陷溺在世間法裡,愈老愈糊塗。最後就這樣一命嗚呼,不曉得到哪兒去了。這都是生前騙自己招來的下場。
文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班 自了法師 (第二O九集) 2016/3/10 澳洲淨宗學院 檔名:02-042-0209
Sumber : Mitra Sejati