Sabtu, 18 Juni 2016

Tekad ke-8,9,10 Bodhisattva Samantabhadra


Uraian tekad ke-8,9,10 Bodhisattva Samantabhadra

8. Selalu mengikuti pembelajaran Buddha Dharma

Tekad ke 8 adalah “Selalu mengikuti pembelajaran Buddha Dharma”, kalimat ini sangat penting. Tempo dulu Guru Li selalu berkata padaku, jika hanya mempelajari sutra saja tidak bisa, harus ada teladan yang baik, Master Zhang Jia mengajariku agar meneladani Buddha Sakyamuni, sementara Guru Li mengajariku meneladani Master Yin Guang.  

Buddha Sakyamuni muncul di dunia ini sekitar tiga ribu tahun yang silam, sedangkan Master Yin Guang berjarak lebih dekat dengan jaman kita, sekitar 60 atau 70 tahun silam, Master Yin Guang masih berada di dunia, meskipun Guru Sesepuh, Master Yin Guang telah terlahir di Alam Sukhavati, namun buah pena beliau masih ada, yang berjudul “Wen Chao”, tempo dulu Guru Li (Upasaka Li Bing-nan) memberiku buku berjudul “Wen Chao” ini padaku, menasehatiku agar meneladani Master Yin Guang, beliau merupakan kalyanamitra sejati yang dekat dengan jaman kita. 

Dengan membaca “Wen Chao”, berarti menerima ajarannya, setelah memahaminya, baik teori dan caranya sudah dimengerti, maka mengamalkan sesuai ajaran, ini adalah murid yang sesungguhnya dari Master Yin Guang.

Belajar Ajaran Buddha tanpa memahami teorinya, ini tidak bisa, setelah paham tapi tidak mengamalkannya juga tidak bisa, setelah mengamalkannya barulah dapat memasuki kondisi batin. Memasuki kondisi batin disebut dengan pembuktian. Keyakinan, pemahaman, pengamalan dan pembuktian, barulah benar-benar memperoleh manfaatnya.  

9. Menuruti kehendak para makhluk

Tekad ke-9 adalah “Menuruti kehendak para makhluk”, butir ini juga amat penting, ini adalah ketrampilan melatih diri. Di mana letak ketrampilan melatih diri tersebut? Yakni dapat menuruti kehendak para makhluk, baik suka maupun tidak suka. 

Dalam menuruti kehendak para makhluk diperlukan kesabaran, juga harus memiliki kebijaksanaan, juga memerlukan upaya kausalya untuk mengamati waktu yang tepat, untuk menuntunnya kembali ke jalan yang benar, membimbingnya supaya memutuskan kejahatan menuju kebajikan, menuntunnya agar menghancurkan kesesatan dan mengembangkan pencerahan, ini adalah memberi manfaat pada orang lain, jadi bukan memberi manfaat bagi diri sendiri.

Lima butir pertama, yakni dari “Bernamaskara menghormati para Buddha” sampai pada “Ikut bersukacita atas jasa kebajikan yang dilakukan insan lain” adalah memberi manfaat bagi diri sendiri dan lima butir berikutnya adalah memberi manfaat bagi makhluk lain. Maka itu untuk menyelamatkan makhluk lain, tetapi tidak bersedia menuruti kehendaknya, bagaimana mungkin? Bagaimana anda bisa membantunya? Ini barulah benar-benar melatih diri, ini barulah ketrampilan melatih diri yang sesungguhnya.

Di dalam Empat Penuntun (Catvari samgraha-vastuni), ini merupakan butir terakhir dari “Empat Penuntun” yaitu “minat yang sama”. Dia akan bersukacita. Dengan adanya minat yang sama, anda melihatnya sedang tersesat, tapi anda tidak, bagaimana upaya anda untuk menyadarkan dirinya, membantunya kembali ke jalan yang benar, ini yang disebut dengan Buddha menyelamatkan makhluk berjodoh.

Saat sekarang di dalam masyarakat, di dalam segala bidang pekerjaan juga terdapat Bodhisattva, bahkan di lokasi perjudian juga terdapat Bodhisattva, apa yang dilakukanNya? Setelah seluruh harta benda ludes di meja perjudian, hasil keringat sepanjang hidup kering sudah, maka Bodhisattva akan menjadi sebuah teladan yag baik, pasti takkan berjudi lagi, menyebarluaskan sisi gelap yang ada di dalam lokasi perjudian, kita menyebutnya sebagai Bodhisattva raja judi. Beliau menceramahkan Dharma dengan pengalaman nyatanya! 

Setelah anda memahaminya, anda takkan menginjakkan kaki di tempat tersebut, tempat tersebut adalah liang kobaran api, bukan tempat yang baik. Lihatlah di dunia ini, sejak jaman dulu hingga sekarang, mana ada orang yang jadi kaya karena berjudi? Tidak ada perumpamaan begini. Maka itu dalam setiap bidang pekerjaan, para Bodhisattva membuat peragaan Dharma, bila anda mengamatinya dengan seksama, anda dapat menemukannya.

“Menuruti kehendak para makhluk”, di dalam kehidupan keseharian menuruti kehendak para makhluk, di dunia ini tidak ada hal yang mutlak benar atau salah, tidak ada kebaikan dan kejahatan yang mutlak. Sesungguhnya, dualisme yang saling bertentangan ini tidak ada, semuanya ini tergantung pada niat pikiranmu, apabila niat pikiran anda adalah baik, maka tidak ada satupun yang jahat, sebaliknya apabila niat pikiranmu buruk, maka tidak ada satupun yang baik. 

Maka itu Buddha mengatakan bahwa “Lingkungan berubah menuruti perubahan hati manusia”, kalimat ini sungguh menakjubkan. Apabila hati kita adalah Hati Buddha maka keindahan panorama di sepuluh penjuru alam, seluruhnya adalah Buddha dan Bodhisattva sedang melakukan peragaan Dharma di sana, Mereka sedang memberi ajaran kepada para makhluk.

Tetapi apabila anda dengan hati yang egois, menggunakan hati yang membeda-bedakan dan melekat, untuk melihat sepuluh penjuru alam, maka meskipun panorama di Alam Buddha juga takkan bisa membuatmu merasa puas, ada saja yang tidak anda sukai, walaupun menjelaskan padamu tentang keindahan Alam Sukhavati, anda masih saja mencari setumpuk kelemahan yang tidak anda sukai.   

10. Melimpahkan jasa secara menyeluruh

Butir yang terakhir adalah “Melimpahkan jasa secara menyeluruh”, inilah yang sering kita sebut sebagai “hati selapang ruang angkasa mampu merangkul alam semesta”, sehingga mampu membagi kemampuan kebajikan dan tanda Buddha, kepada seluruh makhluk di semesta alam, inilah yang disebut dengan “melimpahkan jasa secara menyeluruh”, yang mencerminkan bahwa diri sendiri merupakan satu kesatuan dengan semua makhluk.  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 September 2010

Uraian Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra dapat dibaca di :
http://kebahagiaandharma.blogspot.co.id/2015/12/sepuluh-tekad-bodhisattva-samantabhadra.html

第八句是「常隨佛學」,這一句很重要。早年李老師常常跟我說,光研究經教還不行,一定要有個榜樣,章嘉大師教我學釋迦牟尼佛,李老師教我學印光法師。佛出現在三千年前,印光法師去我們比較近,大概六、七十年前他老人家在世,印祖雖然往生了,他的典籍在,大師的《文鈔》。當年李老師就是把這部《文鈔》送給我,勸我學印光大師,這是近代真善知識。讀《文鈔》就接受他的教誨,明白了,道理明白了,方法知道了,依教奉行,這是印光法師真正的學生,私淑弟子。

學佛讀經不明瞭經義不行,明瞭經義不能夠落實也不行,要真正落實你才能契入境界。契入境界那叫證,信解行證,真正得受用。

第九句是「恆順眾生」,這一點很重要,這一點是修行的功夫。功夫在哪裡看?在恆順眾生,順、逆都隨順。隨順當中你要有耐心、要有智慧,要善巧觀機,引導他回頭是岸,引導他斷惡向善,引導他破迷開悟,這個是利他,不是自利。

從「請轉法輪」後面這個五句全都是利他的,前面五句是自利的,從「禮敬諸佛」到「隨喜功德」,這都是自利,成就自己的。所以成就別人你不順著眾生,你怎麼能度他?你怎麼能幫他?這個是真正修行,這是真正的功夫。

在四攝法裡頭,這一條就是四攝最後的一條同事攝,他歡喜。同事,你看他在迷,你不迷,你如何幫助他破迷開悟,幫助他回頭是岸,這真正叫佛度有緣人。

現在在這個社會各行各業裡頭都有菩薩,連賭場都有賭王菩薩在裡頭,為什麼?賭到最後都輸光了,一生的勤苦全都花掉,自己給大家做一個榜樣,決定不能去賭,把賭場裡面的黑幕全部揭露出來,我們稱他作賭王菩薩。現身說法!你完全明白之後,你再也不到那個地方去了,那個地方是火坑,不是好地方。你看看這個世間,古今中外,哪有靠賭博發財的?找不到這個例子。所以哪一個行業裡頭都有表法的,你只要細心去觀察,你都能發現。

恆順眾生,在日常生活上要順,世間沒有決定的是非,沒有絕對的好壞。實在說,這些對立的統統都不存在,完全看你的意念、你的念頭,你的念頭善,沒有一樣不善,念頭不善,就沒有一樣是善的。所以佛說得好,「境隨心轉」,這個話說得太妙了。

我們是佛心,你看十法界依正莊嚴全都是佛菩薩在那裡表演,在那個地方誘化眾生,如果我們用自私自利的心來看,用分別執著來看的時候,佛法界裡頭你也不滿意,你還一樣看不慣,跟你說極樂世界,你把極樂世界毛病挑了一大堆,不合你的意思。

真的,一切法從心想生,心現識變,佛講得太妙了。學佛的人沒有別的,就是要真正看出來,真正體會到心怎麼現、識怎麼變。不管怎麼變化,性相一如,法界一體,永遠在你面前。所以無量無邊的變化,它裡頭有一個不變的東西在,你把它找到,你就覺悟了。找到了,普賢十願你就圓滿了,你就真的跟經上講的這些大士們,住普賢行,確實你安住在普賢行上。

末後,「普皆迴向」,這一句更不得了,這一句是什麼?就是我們常常講的「心包太虛,量周沙界」,把自己的真實智慧、無量的德相(德能、相好),與遍法界虛空界一切眾生共享,這普皆迴向,完全展現出眾生跟自己是一體,是一不是二。

我們再看這個文,住普賢行,表諸大士統統都安住於普賢大士的大行,各各以十大願王導歸極樂,各各,著重在這個。

《華嚴經》中只有一個普賢,「僅一普賢,如斯倡導」,他在提倡,他在引導。「今經則無量無邊」,現在釋迦牟尼佛講《無量壽經》,這個法會上有多少普賢菩薩?無量無邊。「德如普賢之法身大士,咸來集會,同宏淨宗」。你看這個盛況還得了!無量無邊的普賢菩薩,這些菩薩統統修十大願王。

諸位一定要知道,十大願王的根就是《弟子規》、《感應篇》、《十善業》、《沙彌律儀》,不能不知道,到十大願王這是開花結果,得大圓滿。它的根,記住它的根,如果沒有這個根,十大願王是諸佛菩薩的,是這諸位法身大士的,與我們就不相干。我們要種這三個根,普賢十大願王我們一定會得到的,這一點比什麼都重要。

淨土大經解演義  (第一三0集)  2010/9/1

Sumber : Mitra Sejati