Jumat, 17 Juni 2016

Bersukacita Pada Alam Sukhavati 02

Menjauhi Alam Saha Bersukacita Pada Alam Sukhavati
(Bagian 2)             

2. Dalam kondisi yang menyenangkan
Ketika bertemu dengan kondisi yang serba lancar, juga harus mengingatkan diri sendiri, jangan sampai terpedaya oleh khayalan semu ini sehingga melupakan rumah tempat berpulang.

Oleh karena dalam keadaan yang menyenangkan, hati manusia mudah goyah dan melupakan pikiran benar, tidak mudah membangkitkan niat menjauhi alam saha.

Pada saat begini, harus lebih mengingatkan diri sendiri, jangan terlena, jangan sampai melupakan kampung halaman Alam Sukhavati. Meskipun kondisi serba lancar-lancar ini, begitu didambakan oleh manusia di dunia ini, juga tidak lebih dari sebuah sandiwara jenaka, pada akhirnya tidak ada satupun yang bisa dibawa pergi.  

Umpamanya saat sekarang ini memiliki harta berlimpah, punya rumah bagaikan istana, nama harum dan tersohor, kedudukan dan sebagainya, pada saat begini harus mengingatkan diri sendiri, jangan sampai terlena oleh kesenangan yang cuma khayalan belaka ini, ini merupakan pahala duniawi yang ada celahnya, juga tidak kekal adanya, tidak ada maknanya sama sekali.

Manusia menggunakan sepanjang hidupnya untuk mengejar ketenaran dan keuntungan, sebenarnya bagaimana fakta sebenarnya dari kedua hal ini. Terlebih dulu kita bahas tentang “keuntungan”, ketika seseorang sedang menikmati harta berlimpah, menganggap bahwa dia telah mewujudkan nilai kehidupan manusia, merupakan orang yang paling sukses.

Tapi harus diketahui bahwa semua ini hanya bisa sementara waktu saja untuk memenuhi kenikmatan dan kesombonganmu, pada akhirnya juga nihil. Lihatlah di dunia ini  banyak bermunculan orang kaya, bukankah sekarang satu persatu pergi buat selama-lamanya?

Serupa halnya pula dengan diri anda, meskipun menikmati harta berlimpah namun juga tidak mungkin bisa bertahan sampai seribu tahun, seiring berlalunya waktu, anda akan kian menua dan selangkah demi selangkah menuju kematian.

Lalu kita bahas lagi tentang “ketenaran”, ada sebagian orang yang kurang berminat pada harta kekayaan, tetapi yang dia kejar berapa banyak penggemarnya, namanya terkenal. Tapi, semua ini adakah maknanya? Cuma ketika anda mati, fans anda akan mengukir nama anda di batu nisan, lantas anda sendiri bisa dapat apa?

Jadi buat apa sekarang bersusah payah menjadikan diri sendiri menjadi idola orang banyak, seumur hidup dinilai orang lain, buat apa harus begini?

Kesimpulannya, demi mengejar keuntungan dan ketenaran sehingga sepanjang hidup sibuk tak menentu, sungguh tidak pantas!

Ada pula orang yang tidak menaruh minat pada keuntungan dan ketenaran, tapi pada hubungan persaudaraan, pertemanan  dan sebagainya begitu melekat, tidak sanggup mengikhlaskan. Ini mungkin karena jodoh masa lampau, atau orang yang benar-benar cocok dengannya, maka berharap bisa menjalin hubungan selamanya dengannya, selamanya takkan terpisah; atau berada dalam keluarga yang hangat dan harmonis, sehingga berharap bisa selamanya berbagi suka dan duka dengan keluarga ini.

Kalau sudah begini, maka sudah larut dalam kasih yang hangat dan kebahagiaan semu, sulit melepaskan kemelekatan ini. Sesungguhnya panorama indah ini hanyalah merupakan rintangan untuk terlahir ke Alam Sukhavati!

Maka itu saya tidak boleh melekat pada orang-orang terkasih ini, tapi pikirkanlah sahabat-sahabat Dharma yang ada di Alam Sukahvati. Saya harus senantiasa teringat pada sahabat-sahabat Dharma di Alam Sukhavati, terpikir bahwa mereka juga sedang memikirkan diriku. Banyak teman-teman praktisi yang sudah terlahir ke Alam Sukhavati, mereka sedang memandangku dari sana, berharap agar saya segera terlahir di Alam Sukhavati menikmati kebahagiaan terunggul.

Ibarat membangun pagoda, cuma sisa atapnya saja, maka pembangunannya sudah rampung, jadi cuma tinggal satu sentuhan terakhir saja. Demikian pula dengan bekal yang telah kupersiapkan untuk terlahir ke tanah suci, hanya dengan menggenggam erat setiap detiknya, lebih tekun melafal Amituofo, maka dengan segera dapat menyempurnakan urusan terlahir ke tanah suci.

Selain itu, bisa berhasil dalam menjalani karir, memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keinginan hati, lalu menikah dengan orang yang dicintai, lalu bisa menikmati beragam fasilitas dan sebagainya, coba pikirkan dengan seksama, adakah maknanya?  Cuma buat sementara waktu bisa menipu keangkuhanmu saja, bisa sementara waktu untuk mengelabui hati khayalmu, pada akhirnya juga kosong melompong.
Terhadap upaya untuk mencapai pembebasan, tidak ada kaitannya juga takkan membawa manfaat apapun. Hanya saja tempo dulu kita agak bodoh-bodoh sedikit, selama ini membawa sebuah hati khayal yang semu, mengira bahwa di dalam semua ini dapat menemukan sebuah kegembiraan, barulah terhadap kejayaan dan kisah cinta ini, kekayaan dan sebagainya, menaruh begitu banyak harapan. Anda menaruh banyak harapan pada hal-hal semu ini, pada akhirnya hanyalah merupakan mimpi di siang bolong.

Bila mengamati dengan seksama pada alam saha ini, sesungguhnya tidak ada kebahagiaan yang bisa diperoleh di sini, bagaimanapun upaya manusia untuk bersandiwara, membungkusnya dengan rapat-rapat, membual setinggi langit, juga tidak bisa mengubah kenyataan bahwa hidup ini dukanya lebih banyak.

Apabila anda sudah tercerahkan, telah melihat dengan jelas pada fakta ketenaran dan keuntungan, hubungan kasih antara pria dan wanita, kenikmatan duniawi dan lain sebagainya, anda telah mengetahui dengan jelas bahwa semua ini adalah kesengsaraan, maka, segala hal duniawi ditawarkan pada anda, anda juga takkan goyah lagi.

Serupa dengan Buddha Sakyamuni, saat masih menjadi putra mahkota, ayahandanya memberinya hadiah apa saja, juga tidak bisa membuatnya jadi bahagia, satu-satunya hanya memilih jalan menuju pembebasan.

Kapan waktunya tekad anda terhadap hal ini sudah sedemikian kokohnya, maka ini menunjukkan anda sudah sama sekali tidak mendambakan dunia ini lagi.

Ibarat seorang anak kecil yang ingin makan roti gandum, tapi bundanya malah memberinya lobak, tak peduli lobak tersebut diolah jadi kue lobak, lobak kering, dan lain sebagainya, dia juga tidak mau. Oleh karena meskipun lobak tersebut diolah jadi bentuk apapun, tetap saja lobak dan takkan berubah jadi roti gandum. Maka itu si anak bersikukuh menolaknya.

Cerita ini mengingatkan pada kita bahwa saat berada dalam kondisi yang menyenangkan, mesti membuat perenungan : ini adalah roda samsara, ini adalah tumimbal lahir, semua ini adalah penderitaan, maka itu saya tidak menghendaki semua ini. Hati yang menjauhi alam saha ini haruslah dikembangkan.

Sebaliknya, segala sesuatu yang ada di Alam Sukhavati demikian sempurnanya, baik permukaan alamnya, air, bunga, pohon, burung jelmaan, cahaya, suara dan sebagainya, tidak ada satupun yang tidak sempurna. Contohnya burung-burung jelmaan yang merupakan ciptaan Buddha Amitabha, untuk mengumandangkan Dharma. Demikian pula dengan setetes air, sekuntum bunga juga memiliki jasa kebajikan yang tanpa batas.

Semua ini pada akhirnya takkan jadi kosong melompong, takkan mengelabui anda. Tak peduli anda melatih pintu Dharma apapun di Alam Sukhavati, semuanya juga akan mencapai kesempurnaan. Alam Sukhavati yang sedemikian sempurnanya, bagaimana mungkin tidak berkeinginan ke sana?

Dengan membandingkan Alam Sukhavati dan alam saha, maka jelas sudah, pasti harus menjauhi alam saha, bersukacita pada Alam Sukhavati. Setelah anda memiliki keteguhan hati ini, meskipun bertemu dengan kondisi yang menyenangkan, namun hatimu kini takkan mendua lagi.

Anda akan jelas bahwa setiap kondisi yang menyenangkan di alam saha ini, sesungguhnya adalah rintangan Mara, bila terlena di dalamnya akan menghalangi upaya terlahir ke Tanah Suci Sukhavati. Bila hatiku sempat diperdaya oleh kondisi ini, maka akan kehilangan manfaat yang sesungguhnya. Maka itu segala godaan di alam saha ini juga takkan mampu memikat diriku, saya telah membulatkan tekadku pasti harus ke Alam Sukhavati.

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 213
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 20 April 2016
Bertempat di HK Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0213


厭離娑婆、欣求極樂
(二)

(二)順境警策
在生活中遇到順境的時候,也要警策自己,不要被暫時的假相蒙蔽,忘記自己真正的歸宿。因為在順境當中,人的心容易忘失正念,不容易發起出離心。這時更需要提醒自己,不要迷失、不要忘記回歸極樂故鄉的路。其實這個世界上人們喜愛的所謂順境,都不過是一場鬧劇,到最後什麼也得不到。

譬如現在擁有很多的財富,有好的房屋,或者具有較高的聲望、權力等等。這時要提醒自己,不要被暫時幻化一樣的安樂迷惑,這些只是世間的有漏福報,也是無常的,沒有什麼實在的意義。就像《羅狀元醒世詩》中講的那樣:「黃金不是千年業,紅日能消兩鬢霜,身後碑銘空自好,眼前傀儡為誰忙?」這就告訴我們,世間人用盡一生追逐的名和利,它們的真相到底是什麼。先說所謂的「利」,當一個人擁有很多財富的時候,往往會認為自己已經實現了人生的價值,是非常成功的人。但是要知道,這些只不過暫時滿足一下你的感官和虛榮心而已,到頭來不過是一場空。你看這世界上曾經出現的無數富豪,現在不是一個個都死了嗎?他們的財產能留到幾時呢?同樣,你現在擁有再多的財富也不可能留存千年,隨著日子一天天過去,你只能慢慢的變老,一步步走向死亡。再說所謂的名譽、聲望等等。有一部分人對於財富不是很在意,唯一追求萬眾矚目,美名遠揚。但是,這些又有什麼實在的意義呢?不過是你死了以後,世人會在你的墓誌銘或者功德碑上多刻幾行讚頌的文字而已,你自己又能得到什麼呢?所以說,現在這麼辛苦、這麼努力的把自己塑造成別人心中的完美形象,一輩子活在別人的舌尖上,又是何苦呢?總之,為了那些虛名假利,一生忙忙碌碌的,多麼不值得!

再譬如,有的人對於名利等不是特別執著,就是對於親人、朋友等等特別的眷戀,怎麼也放不下。由於前世善緣的感召,或者遇到特別情投意合的人,心裡就想和他長相廝守,永不分離;或者特別喜歡家庭的溫暖,喜歡一家人在一起享受天倫之樂的感覺等等。諸如此類,自己的心如果沉溺在這些所謂的溫情、幸福裡面,往往極難拔出。這時就要想,這些暫時的業緣表面看起來十分悅意,讓人難捨難分,但是就是這些所謂的美好,會嚴重的障礙我生起出離心,實際上正是我往生淨土最大的障礙!所以我不能再貪執這些世間的眷屬,要想就想極樂世界的法友。就像《西齋淨土詩》中說的那樣:「同居善友應懷我,已築浮圖欠合尖。」其中「浮圖」指佛塔。意思是說,我要常常想到西方的善友,想到他們應該會經常憶念我。很多道友已經往生到極樂世界了,他們正在那裡看著我,盼著我能早點過去。就像正在建一座塔,只剩塔的頂端還沒建好,完成這一點就可以竣工了。同樣,我的淨業資糧還差一點,只要我現在抓緊時間,更精進的念佛,很快就能完成往生極樂世界這件大事了。

另外,像是在學業上取得了成就,找到好的工作,和心愛的人結婚,事業有成,以及各種各樣的享樂等等,仔細想想哪有什麼真實的意義呢?不過是暫時欺騙感官,蒙蔽分別心的幻境,到頭來還是一場空。對後世和解脫絕對是有百害而無一利的。只是我們過去太愚痴,一直有一種虛妄的幻想,總以為在這些當中能出現真實的安樂。所以我們總是對於學業、愛情、事業、財富、地位等等抱有很多的希望。你把希望寄託在這些虛幻、苦性的法上面,最終絕對會落空。

像這樣,把整個娑婆世界的事全部觀察一遍,根本找不到一個安樂自性的法,人們再怎麼包裝、再怎麼吹捧,也改變不了它苦的自性。如果對於世人追逐的功名利祿、男歡女愛、聲色享受等等,你認為這些純粹就是苦,任何輪迴的事物放在你面前,你都不要。就像當年釋迦佛要出家的時候,父王給他什麼,他都不喜歡,都不要,唯一選擇解脫之道。什麼時候你也生起這種決心,就說明你確實不貪戀輪迴了。就像我們修苦諦時用的比喻那樣:有個小孩要吃糌粑,所以無論母親給他生蔓菁、熟蔓菁、乾蔓菁等等,他都不要。因為無論做成什麼樣,都只是蔓菁,不是糌粑,所以他一直不想要。這意思是說,我們在面對輪迴中的安樂時,就要作意:這是輪迴,這也是輪迴,統統是苦,所以我全都不要。像這樣的厭離心必須要有。

反過來說,極樂世界裡的一切都好。無論是地、水、花、樹、鳥、樓閣、虛空、光明、音聲等等,沒有一個不好的。因為那裡的一切都是從佛的妙心中變出來的,都能賜予極大的加持。打比方說極樂世界的鳥,牠們都是阿彌陀佛的神力變現出來的,所以完全能夠相應你的心,演說各種微妙法義,開示萬法的真相。而且,隨著你修行境界的增上,牠演說的法義也會愈來愈甚深。因為阿彌陀佛示現的任何一個方便都是可深可淺的,都有外、內、密、極密的不同加持。你的心愈清淨,得到的加持就愈大。下至一滴水、一朵花都具有無限的功德,你通過任何一法都能入於最圓滿的境界當中。這一切絕對不會落空,不會欺騙你。所以說,極樂世界裡的一切都是極其不可思議的,一一都是圓明具德,與佛無二無別。就像在《往生論》中講的那樣,極樂國土中的一切都是第一義諦妙境界相。這些最終都可歸納在真實智慧無為法身之中。也就是說,極樂世界裡的任何一法,都能使我最終現前究竟法身。這樣對於殊勝無比的極樂世界看清楚後,怎麼能不希求呢?

像這樣,對於娑婆世界和極樂世界的狀況做對比,一定要堅定厭離娑婆、欣求極樂的決心。一旦你有了這樣的決心,再遇到任何順境都不會有二心了。也就是你心裡非常清楚,這個娑婆世界裡的一切順境都是魔障,耽著它們會障礙我往生。如果我的心被這些欺騙,就會失去究竟的利益。所以,娑婆世界上的一切事物都誘惑不了我,我鐵定了心要去極樂世界。

文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班  自了法師 (第二一三集)  2016/4/20  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0213



Sumber : Mitra Sejati