Minggu, 19 Juni 2016

Bait 10


Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan

Bait sutra :

běn
yīn

niàn

xīn

shēng
rěn



Penjelasan :

Melafal nama Buddha yang terpenting adalah melafalnya di hati, mulut dan hati harus terjalin dan menyatu. Jika hanya bersuara saja tiada gunanya, harusnya mulut melafal namun hati ikut terjalin, tidak boleh menggunakan pikiran diskriminasi melafalnya, namun melafalnya dengan “mengendalikan enam landasan indria” dan pikiran tak tergoyahkan.

25 Bodhisattva yang tertera di Surangama Sutra merupakan Bodhisattva Dharmakaya,  Mereka tidak memiliki pikiran khayal lagi, namun pikiran sejatinya telah muncul. Walaupun kita tidak mampu mencapai kondisi batin serupa Mereka, namun tetap harus belajar, yang terpenting adalah melafal Amituofo dengan setulusnya.

Dasar dari melatih diri ada tiga yakni yang pertama adalah belajar, tujuannya untuk membantu kita menghapus tabiat dan noda pikiran. Misalnya seorang praktisi tidak boleh mengkonsumsi lima jenis sayuran yang berbau tajam, yakni bawang, bawang putih, allium, daun bawang, bawang bombay. Lima macam sayuran ini membawa dampak negatif karena itu disebut sayuran daging. Jika dikonsumsi dalam keadaan mentah akan mudah menimbulkan amarah, dan jika telah masak akan meningkatkan hormon, mengundang gairah.

Yang kedua adalah melatih diri dengan kesungguhan hati, terlebih dulu harus mengamalkan sila, dari lima sila yang terpenting adalah berbohong, mengaku telah mencapai tingkatan kesucian tertentu. Seperti Master Yanshou adalah jelmaan Buddha Amitabha di dunia ini, ketika identitasnya terbongkar dia segera wafat. Bhiksu Karung muncul pada masa Dinasti Song Selatan, merupakan jelmaan Bodhisattva Maitreya, begitu selesai membongkar identitasnya sendiri, dia segera wafat. Jadi bila ada yang mengaku dirinya adalah jelmaan Buddha atau Bodhisattva, namun selesai membongkar identitas sendiri namun tidak pergi-pergi, itu pasti adalah menyamar.

Yang ketiga adalah meningkatkan kemajuan, dengan kekuatan samadhi dan prajna memutuskan jodoh buruk, tidak henti mengejar kemajuan, menjauhi tabiat dan noda pikiran.

Waktu yang lalu melihat dunia ini adalah dunia yang dipenuhi kekeruhan, namun sekarang pikiran telah suci, maka itu melihat dunia ini adalah dunia yang suci, pikiran suci maka alam pun jadi suci, segala kondisi muncul dari pikiran. Ada praktisi yang mengeluh bahwa setelah melafal Amituofo, bentuk-bentuk pikiran yang timbul bertambah banyak, sesungguhnya dalam keseharian bentuk-bentuk pikiran juga begitu banyak, hanya kita tidak menyadarinya.

Dikutip dari :

Penjelasan Bab Bodhisattva Mahasthamaprapta Melafal Nama Buddha Dengan Sempurna Tanpa Rintangan

Oleh : Master Chin Kung

Sumber : 大勢至菩薩念佛圓通章親聞記

Sumber : Cahaya Sukacita