Surga atau neraka semuanya diciptakan oleh niat dan prilaku kita sendiri.
Dengan bersabar, ruang gerak akan terasa luas tak berbatas, bila terus ingin menang, malapetaka segera akan menimpa.
Jiwa kehidupan adalah sesuatu yang tidak kekal, jiwa kebijaksanaan akan langgeng selama-lamanya. Ruang lingkup cinta kasih tiada berbatas, semangatnya tidak akan pernah hilang.
Jika selalu merasa tidak cukup dalam segala hal, tentu tidak akan pernah kenal puas dan akhirnya hanya akan mendatangkan penyesalan.
Jika hati dan pikiran sudah benar, keuletannya akan tiada batas.
Dalam menghadapi fitnah atau hujatan, hendaknya kita bisa memiliki kemampuan untuk mengabaikan nada-nada sumbang itu.
Hendaknya bisa berpengertian terhadap masalah kecil dan bertenggang rasa terhadap masalah besar.
Sebaik apa pun hati seseorang, bila tabiat dan tutur katanya tidak baik, tetap saja tidak bisa dikatakan sebagai orang baik.
Jika kondisi batin selalu hening dan damai, segala sesuatu di dunia ini akan terlihat indah.
Batin manusia bagaikan sebidang cermin, dapat merefleksi benda sesuai dengan bentuk aslinya, tetapi karena tertutup oleh kebodohan duniawi dan tercemar oleh debu, membuat refleksi benda berbeda jauh dengan bentuk aslinya.
Dengan berlapang dada, kita tidak akan pernah melukai hati orang. Dengan niat tulus, hati kita tidak akan pernah merasa terlukai.
Orang yang suka berbuat baik akan mendapatkan kebahagiaan, orang yang suka berbuat jahat akan memperoleh penderitaan.
Asal masih bisa membuka kelopak mata saat bangun tidur, setiap harinya senantiasa merupakan sebuah kelahiran baru, sebuah awal baru untuk memulai kehidupan.
Kurangi nafsu keserakahan hingga tiada sama sekali, perluas cinta kasih hingga menyebar ke seluruh jagad raya.
Memiliki kemampuan untuk menolong orang lain adalah sebuah keberkahan bagi diri sendiri.
Pikiran tanpa keegoan terasa seluas alam semesta, dalam hubungan dengan sesama hendaknya saling percaya.
Binalah cinta kasih di dalam hati sejak masa kecil, maka setelah dewasa tentu tidak mudah berperilaku menyimpang dan menciptakan masalah di dalam masyarakat.
Dalam menghilangkan sifat mudah marah dan membina ketenangan dalam hati tidak akan bisa berhasil dilakukan dalam satu dua hari, tetapi adalah upaya yang harus dilakukan dari satu masa kehidupan hingga masa-masa kehidupan lainnya.
Pada saat mengalami sesuatu hal menakutkan, hendaknya bisa menyemangati diri sendiri untuk berani menghadapi kenyataan, jika hati bisa tenang dan lurus, semuanya akan terselesaikan dengan sendirinya.
Orang yang selalu bersumbangsih dengan perasaan syukur, tidak akan begitu mudah terjerumus ke jalan buntu.
Banyak berbuat hal baik adalah cara untuk membalas budi orangtua.
------------------------------------------------------------------------------------