Jika kita memiliki hati yang lurus dan jalan yang benar, tentu arah kehidupan tidak akan pernah menyimpang.
Sepatah kata berguna lebih baik daripada ribuan kata tanpa manfaat, Sepatah kata berguna akan membangkitkan kepercayaan, kepercayaan yang akan memberi manfaat sangat besar.
Tidak dengan sengaja berpikir ke hal-hal buruk, perkataan apa pun selalu adalah kata kata yang baik.
Jika hati kita sedang bingung dan kehilangan arah maka diri kita akan sangat menderita, penderitaan ini disebabkan karena kita tidak mampu mengambil keputusan atas diri sendiri.
Seseorang yang percaya takhyul akan selalu curiga, percaya pada peramal dan menggantungkan nasibnya pada sesuatu yang bersifat mistik, itu membuat dirinya tidak mampu untuk benar-benar mendalami ajaran agama dan prinsip kebenarannya.
Orang dengan hati penuh cinta kasih adalah orang yang paling berbahagia.
Jika pandangan hidup seseorang tidak benar, maka dirinya tidak akan menjalani usaha yang benar, jika pandangannya melenceng, semua usaha yang dilakukannya juga mudah salah.
Orang yang percaya pada ajaran Buddha secara bijaksana sangat paham akan semangat dari ajaran Buddha, sedangkan orang yang percaya pada takhayul malah membelokkan makna ajaran Buddha yang indah.
Hati tanpa risau akan membuat pikiran jadi jernih dan bijaksana.
Melihat orang dengan hati Buddha, semua orang terlihat sebagai Buddha. Melihat orang dengan hati setan, semua orang terlihat sebagai setan.
Menjalani kehidupan bagai meniti tali tambang di tempat tinggi, kita harus terus berjalan dengan penuh konsentrasi ke depan, jangan terus menoleh kebelakang karena hanya membuat hati kita bertambah risau.
Jika tidak ada pikiran dan niat jahat di dalam hati, maka hidup akan selalu terasa nyaman tanpa kerisauan, dengan sendirinya tidak mudah dirasuk oleh kesesatan.
Kehidupan yang mementingkan pemenuhan nafsu keinginan akan mendatangkan penderitaan, sebab manusia selalu tergiring olehnya untuk melakukan perbuatan yang menciptakan karma buruk.
Jika melakukan sesuatu dengan hati sukacita, sekali pun sangat sibuk tetap tidak merasa sebagai pekerjaan melelahkan, malah hati terasa sangat senang sekali.
Mata manusia mengarah ke depan, hanya bisa melihat kekurangan orang lain, namun tidak bisa melihat kekurangan diri sendiri.
Sebuah kesuksesan dicapai dengan kegigihan dan kesabaran, bukan secara untung-untungan yang hanya mengandalkan sekedar gairah dan semangat sesaat saja.
Pengetahuan harus didalami dengan sepenuh hati, baru bisa menjadi kebijaksanaan bagi diri sendiri.
Kita hendaknya bisa menunaikan kewajiban diri dan menjaga kondisi hati tetap jernih tanpa noda, biar batin senantiasa tenang dan damai.
Jadikan permasalahan di antara sesama sebagai pelajaran, jangan menjadikan urusan insani sebagai gosip.
Peluang berlangsung dengan singkat, sehingga kita harus mencengkam sebersit niat baik yang timbul sesaat dan terus berbuat dengan segenap hati dan segenap tenaga.
Jika tidak memahami hukum sebab akibat, itu akan membuat diri terjerat ke dalamnya. Dengan memahami hubungan antara sebab dan akibat, seketika itu pula akan mampu membebaskan diri dari kerisauan.
Lahir di dunia ini, kita tidak dapat memisahkan diri dari orang banyak, melatih diri juga tidak dapat dilakukan dengan cara mengasingkan diri.
Jika memiliki hati bersahaja dan tanpa keinginan bersaing dalam memperlakukan orang dan menangani masalah, itu akan membuat batin tetap berada dalam ketenangan dan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan luar.
Lahan yang ditanami sayuran tidak akan mudah ditumbuhi rerumputan, dalam hati yang mengandung niat baik tidak akan mudah timbul niat jahat.
Jika di dalam hati selalu ada keadilan dan akhlak yang luhur serta bersikap tulus terhadap orang lain, dengan sendirinya akan mendapatkan simpati orang.
Senyuman, kelemah lembutan, pemberian perhatian dan sumbangsih adalah pernyataan cinta kasih.
Sumbangsih yang dilakukan sendiri adalah suatu kesenangan dalam kehidupan dan dapat mengembangkan nilai nilai kehidupan.
Perasaan sukacita membuat kita tidak gentar menghadapi kesulitan. Kekuatan bisa terhimpun bila di dalam hati ada rasa syukur.
Hal yang memang harus dilakukan, lakukan dengan ulet dan tabah, serta pertahankan terus sampai akhir tanpa takut menghadapi kesulitan.
Masa lalu telah berlalu, masa mendatang sulit diperkirakan, lebih baik kita menggenggam masa kini dengan memanfaatkannya sebaik mungkin.
Dalam kehidupan yang sudah tercerahkan, kita akan tahu bagaimana caranya bersumbangsih dan menciptakan berkah.
Harus selalu bersyukur dan tidak berkeluh kesah, dengan demikian perjalanan hidup baru bisa lancar tanpa hambatan.
Dalam bersikap dan menangani masalah, harus memegang prinsip tetapi tidak kaku, harus tegas tetapi penuh toleransi, baru bisa harmonis.
Dengan mengecilkan diri, laut dan langit terasa luas tidak terhingga. Dengan menggelembungkan diri, membuat kita tidak mendapatkan jalan untuk dilalui.
Mampu melepaskan status diri, dengan rendah hati melakukan kegiatan daur ulang sumber daya adalah membuang keakuan dan kemelekatan yang sesungguhnya.
______________________________________________________