Selasa, 06 Agustus 2013

Kata-kata perenungan Master Cheng Yen

Bila kerisauan tidak dilenyapkan, kebijaksanaan tidak akan bisa tumbuh. Bila tidak berusaha untuk menciptakan keberkahan, mana mungkin mendapatkan berkah.

Perasaan suka cita yang sesungguhnya tidak pada seberapa banyak yang dimiliki, tetapi karena adanya cinta kasih dalam hati.

Harta kekayaan sesungguhnya adalah berkah yang diperoleh dari berbuat kebajikan.

Sikap mengalah dapat menghindarkan perselisihan, kelembutan dan cinta kasih universal dapat merubah bencana menjadi keberkahan.

Cinta kasih adalah sumber kekuatan, namun cinta kasih saja tidak cukup, mesti dilengkapi dengan “kesabaran” – tahan terhadap penghinaan, mau mengalah dan mampu menahan diri. Dengan bersabar akan mendatangkan ketenangan batin.

Cinta kasih universal tidak membedakan mulia atau hina, semua makhluk adalah setara tanpa membedakan dia, engkau atau aku, jika berhati baik tentu akan selalu harmonis.

Dengan memberi perhatian pada orang lain, sama artinya dengan memberi perhatian pada diri sendiri. Dengan membantu orang lain, sama artinya dengan membantu diri sendiri.

Dengan bersikap lebih mengalah dan lebih mencintai orang, kehidupan tentu akan dapat dijalani dengan lebih bahagia.

Meski pun kehidupan material kita cukup sederhana, namun jika batin kita cukup kaya, kita tetap akan hidup dengan bahagia.

Jika batin seseorang bebas dari niat tidak tulus, bersikap optimis dalam menghadapi segala hal dan melakukan sesuatu dengan mantap dan pasti, orang tersebut tentu akan memperoleh kebijaksanaan.

Kita harus mengatasi persoalan sesuai dengan prinsip, bukannya menyesuaikan prinsip dalam mengatasi persoalan.

Dengan memberikan lebih banyak cinta kasih  dan mengucapkan lebih banyak kalimat penuh penghiburan, berarti telah menanamkan jalinan jodoh baik dalam hati orang.

Pintu hati yang terbuka membuat nasib menjadi baik. Jika setiap hari dapat dilalui dengan perasaan suka cita, dengan sendirinya batin akan terbebas dari beban pikiran.

Sekalipun hanya sebagai paku sekrup yang kecil, juga harus diperhatikan apakah sudah terpasang dan tersekrup dengan baik, agar dapat berfungsi dengan maksimal.

Menghadapi masalah apapun harus bisa berpegang teguh pada prinsip,  jangan memaksakan diri untuk mengikuti keinginan orang, jika selalu bersikap seperti ini, biasanya bukan saja tidak bisa menyadarkan orang bersangkutan, malah diri sendiri akan terseret pada kondisi yang tidak menyenangkan.

Sebutir pasir halus sudah terasa sakit di telapak kaki, sebutir batu kecil sudah terasa sakitnya menusuk hati, maka ketika menghadapi masalah, tentu tidak akan bisa menanggung bebannya.

Dengan keyakinan dalam hati, kekuatan tekad tidak akan ada habis-habisnya. Dengan tiada pamrih dalam hati, keberkahan yang diperoleh akan tiada terhingga.

Air keruh yang tidak jernih, harus menunggu sampai lumpurnya mengendap, baru air di permukaannya bisa terlihat jernih. Batin juga harus dibebaskan dari pikiran yang tidak-tidak, baru bisa mendapatkan kebijaksanaan.

Panjangnya umur seseorang adalah setara dengan seberapa banyak hal yang telah dilakukannya dalam kehidupan, oleh karena itu, setiap orang harus berlomba dengan waktu, jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia.

Dalam bersikap dan menangani masalah, harus memegang prinsip tetapi tidak kaku, harus tegas tetapi tetap toleran, baru bisa tercipta keharmonisan.

Serius menghadapi pekerjaan adalah sikap yang benar, serius menghadapi gosip adalah sikap yang salah.

-------------------------------------------------------------------------------