Perjalanan hidup manusia bagai mendaki lereng gunung. Seseorang yang mampu mendaki hingga ke puncak adalah orang yang memiliki daya tahan tubuh serta melangkahkan setiap langkahnya dengan mantap.
Di dunia ini tiada yang tidak bisa kita lakukan, asalkan kita memiliki cinta kasih pasti akan paham bagaimana caranya untuk bersumbangsih.
Terhadap orang lain, kita harus berlagak bodoh, dengan demikian baru bisa tidak saling berhitungan dengan orang dan mendapatkan kegembiraan. Terhadap diri sendiri, hendaknya harus berlaku cermat dalam segala hal, dengan demikian baru bisa memanfaatkan waktu untuk lebih giat membina diri.
Memaafkan orang lain sama saja dengan berlaku baik pada diri sendiri.
Berdoa tujuannya adalah melakukan introspeksi ke dalam diri sendiri dan memperjelas sifat hakiki yang suci.
Pergunakan batin yang tenang untuk mengamati wujud sejati dari semua makhluk dan mendengarkan pesan yang disampaikan oleh mereka.
Dengan membuka pintu hati, nasib akan berjalan lebih lancar dan mendatangkan berkah.
Kehidupan dengan tahu berpuas hati, baru akan penuh dengan kegembiraan dan ketenteraman.
Ucapan terima kasih adalah bahasa terindah di dunia, juga adalah sikap yang paling tulus dalam menjalin hubungan di antara sesama.
Di dalam hati kita hendaknya selalu terkandung sifat penuh pengertian, berlapang dada, bersyukur, kenal puas dan menghargai berkah.
Kondisi hati hendaknya setiap harinya seindah dan sehangat musim semi, semarakkan cinta kasih di dalam hati tanpa perlu menyisakannya sedikit pun.
Dengan berpegang teguh pada ajaran yang benar, tidak akan timbul perasaan risau, kuatir dan takut.
Hati harus mampu menahan gemblengan dalam menghadapi sesama dan masalah di sekitar tanpa pernah tergoyahkan, serta tetap bertenang hati di tengah aktifitas sehari-hari.
Hati semua makhluk adalah hati orang awam, yang juga hati yang ternoda dan tidak murni, ketika ketidak murnian dibersihkan akan muncul sifat keBuddhaan.
Ada niat pasti ada cara, tidak ada niat tentu akan mencari-cari alasan.
Perbaikilah tabiat buruk kita, jangan berhitungan dalam hal apa pun dengan orang, hendaknya berhitungan dengan diri sendiri apakah diri kita sudah cukup giat melakukan pembinaan diri.
Pada saat seseorang menghadapi jalan buntu dan putus asa, namun masih bisa bersyukur adalah sangat luar biasa, orang yang bisa bersumbangsih dengan hati penuh rasa syukur, lebih tidak mudah terjerumus ke jalan buntu dan keputusasaan.
Kondisi batin kita bagaikan sebidang cermin, biar pun pemandangan di luar terus berubah, namun permukaan cermin tidak akan berubah, inilah maksud dari ungkapan: kondisi boleh saja berubah, namun hati jangan ikut berubah.
Perjalanan waktu dapat membentuk kepribadian, dapat mensukseskan karir, juga dapat menghimpun jasa pahala.
Seseorang harus bisa menyayangi diri sendiri baru bisa menyayangi orang di seluruh dunia.
Kita boleh miskin di bidang materi, namun tidak boleh miskin batin dan miskin semangat.
_------------------------------------------------------------------------------