Jumat, 24 Januari 2014

Mampukah Pengetahuan Dhamma Mengatasi Semua Masalah Hidup?



(Sebuah ringkasan)

Penggunaan istilah “ pengetahuan Dhamma ” dalam judul di atas dimaksudkan sebagai usaha seseorang untuk mengetahui Ajaran Sang Buddha dengan mempelajari serta melaksanakan Buddha Dhamma dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, pengetahuan di sini bukan hanya sekadar menghafal teori tentang Dhamma saja. Buddha Dhamma tanpa dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat hanya akan menjadi sekedar kata mutiara yang indah didengar namun tidak mendatangkan manfaat serta kebahagiaan untuk diri sendiri maupun semua mahluk yang berada di sekitarnya.

Sedangkan sehubungan dengan istilah “ semua masalah hidup ” dalam judul di atas, jika dipandang secara Dhamma SEMUA masalah hidup yang dirasakan oleh setiap orang sesungguhnya berasal dari pikiran orang itu sendiri. Hal ini disebabkan adanya pengertian bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri seseorang adalah NETRAL sifatnya.

Oleh karena itu, ketika seseorang berpikir positif dalam menghadapi suatu peristiwa, ia akan merasakan kebahagiaan terhadap segala sesuatu yang sedang ia alami. Sebaliknya, ketika seseorang berpikir negatif, ia akan merasakan penderitaan pada saat menghadapi suatu kenyataan. Dengan demikian jelaslah sudah adanya suatu kejadian yang membahagiakan seseorang akan dapat menjadi sesuatu yang menyedihkan bagi orang lain.

Dalam kondisi seperti itu, manusia tidak akan mampu mengubah kenyataan yang telah terjadi dan bersifat netral tersebut. Manusia hanya bisa mengubah cara berpikirnya agar ia selalu berpikir positif dalam menghadapi segala sesuatu sehingga ia akan selalu berbahagia pada kondisi apapun yang ia alami. Dengan demikian ia akan dapat mengambil tindakan yang tepat dan sesuai untuk menghadapi kenyataan tersebut.

Agar seseorang mendapatkan kemampuan untuk mengatasi bermacam-macam permasalahan dalam hidup ini, sebagai awal yang baik untuk melaksanakan Buddha Dhamma adalah dengan berusaha mempelajari serta meneladani perilaku Sang Guru Agung yaitu Sang Buddha Gotama.

Salah satu perilaku Sang Guru Agung yang akan diutarakan di sini adalah perjuangan Beliau yang tidak kenal lelah dan putus asa selama enam tahun di hutan Uruvela ketika Beliau berusaha mencapai kesucian.

Pola hidup ‘tidak kenal putus asa’ dalam berusaha dan mencoba ini tentunya akan sangat bermanfaat dalam mengatasi berbagai kesulitan dalam hidup. Selama seseorang selalu hidup dengan penuh semangat dan tidak mengenal putus asa, permasalahan yang ia hadapi telah dapat diselesaikan setengahnya. Ia akan tekun untuk mencoba dan terus mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan segala kesulitan yang sedang ia alami saat ini.

Apalagi sikap positif ini dibarengi pula dengan kemauan untuk merenungkan kembali dari semua segi buruk maupun baiknya suatu usaha yang telah dilakukan selama ini. Segala keburukan yang telah terjadi hendaknya dicari penyebabnya dan berusaha diperbaiki. Demikian pula dengan segala kebaikan yang dialami harus dicari penyebabnya untuk ditingkatkan dengan berbagai usaha giat lainnya. Dengan pola hidup seperti ini, seseorang akan selalu menjadikan setiap saat dalam hidupnya sebagai saat yang sangat berharga untuk meraih kemajuan dan mengatasi berbagai kesulitan. Ia bahkan mampu menjadikan kesulitan yang ditemuinya dalam hidup ini sebagai pembangkit semangat untuk mendapatkan kemajuan di masa depan. Demikian pula keberhasilan yang dialami akan menjadi pendorong untuk mewujudkan keberhasilan-keberhasilan yang selanjutnya.

Pola pikir ‘tidak kenal putus asa’ dan ‘menjadikan pengalaman sebagai pelajaran’ haruslah dibarengi dengan ‘kemauan untuk berubah’ jika ia telah menyadari semua penyebab kekurangan dan kelebihannya. Kemauan untuk mengubah diri ini sering cukup sulit dikerjakan oleh sebagian orang. Padahal, dengan memiliki kemauan positif tersebut seseorang akan mendapatkan kemajuan yang luar biasa dalam kehidupan ini.

Tentu saja masih cukup banyak pengetahuan Dhamma yang harus dilaksanakan dalam kehidupan ini agar dapat mengatasi semua permasalahan dalam hidup. Namun, karena keterbatasan waktu dan tempat, kiranya pola hidup ‘tidak pernah kenal putus asa’, ‘menjadikan segala pengalaman sebagai guru’ serta ‘keterbukaan untuk mengubah diri sendiri’ inilah yang dapat disampaikan pada kesempatan ini.

Semoga ketiga sifat baik yang diteladani dari kehidupan Sang Buddha ini dapat dimanfaatkan dengan sepenuhnya sehingga mampu membuktikan bahwa pengetahuan Buddha Dhamma memang dapat membantu seseorang dalam menyelesaikan semua permasalahan hidupnya.

Semoga selalu berbahagia.