APA YANG DIMAKSUD DENGAN PARAMI
Pāramī dapat diterjemahkan menjadi kesempurnaan. Disebut sebagai kesempurnaan karena kesepuluh pāramī adalah latihan-latihan yang dilakukan oleh mahluk agung seperti Bodhisattva. Latihan-latihan yang dilakukan oleh siapapun untuk menjadi seseorang yang tercerahkan. Oleh karena itulah latihan yang 10 jumlahnya ini disebut sebagai pāramī - kesempurnaan.
Apa bedanya pāramī dengan puñña (perbuatan baik). Apa bedanya berdana sebagai bentuk kebajikan dan berdana sebagai bentuk kesempurnaan. Bedanya adalah setiap kali Anda melakukan sesuatu berdasarkan karuṇā/belas kasih terhadap mahluk yang sedang menderita dan anda ingin menolongnya dan disertai dengan kebijaksanaan tentu saja. Belas kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Serta aktifitas tersebut bebas dari kemelekatan, bebas dari kesombongan dan juga bebas dari pandangan salah tentang ke-aku-an, itulah yang disebut pāramī.
Jadi ada lima point untuk menjadikan suatu kebajikan sebagai pāramī. Yang pertama harus diikuti dengan karuṇā (belas-kasih) dan paññā (kebijaksanaan). Yang kedua aktifitas tersebut juga harus bebas dari taṇhā (nafsu keinginan), māna (kesombongan) dan diṭṭhi (pandangan salah). Inilah yang membuat suatu perbuatan menjadi satu perbuatan yang disebut pāramī. Jadi setiap kali Anda melakukan kegiatan kalau Anda ingin kegiatan ini adalah sebagai pāramī Anda untuk menyempurnakan perjalanan spiritial Anda maka Anda harus melakukannya dengan membebaskan batin Anda dari 5 hal diatas.
Kenapa kita harus memenuhi pāramī? Kenapa kita harus melatih pāramī? Kita harus melatihnya karena pāramī inilah yang akan membantu kita untuk mencapai tingkat kesucian Arahat, supaya latihan spiritual kita mengalami kemajuan yang pesat. (00.16.10 - 00.21.02)
Apa bedanya pāramī dengan puñña (perbuatan baik). Apa bedanya berdana sebagai bentuk kebajikan dan berdana sebagai bentuk kesempurnaan. Bedanya adalah setiap kali Anda melakukan sesuatu berdasarkan karuṇā/belas kasih terhadap mahluk yang sedang menderita dan anda ingin menolongnya dan disertai dengan kebijaksanaan tentu saja. Belas kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Serta aktifitas tersebut bebas dari kemelekatan, bebas dari kesombongan dan juga bebas dari pandangan salah tentang ke-aku-an, itulah yang disebut pāramī.
Jadi ada lima point untuk menjadikan suatu kebajikan sebagai pāramī. Yang pertama harus diikuti dengan karuṇā (belas-kasih) dan paññā (kebijaksanaan). Yang kedua aktifitas tersebut juga harus bebas dari taṇhā (nafsu keinginan), māna (kesombongan) dan diṭṭhi (pandangan salah). Inilah yang membuat suatu perbuatan menjadi satu perbuatan yang disebut pāramī. Jadi setiap kali Anda melakukan kegiatan kalau Anda ingin kegiatan ini adalah sebagai pāramī Anda untuk menyempurnakan perjalanan spiritial Anda maka Anda harus melakukannya dengan membebaskan batin Anda dari 5 hal diatas.
Kenapa kita harus memenuhi pāramī? Kenapa kita harus melatih pāramī? Kita harus melatihnya karena pāramī inilah yang akan membantu kita untuk mencapai tingkat kesucian Arahat, supaya latihan spiritual kita mengalami kemajuan yang pesat. (00.16.10 - 00.21.02)
KESEMPURNAAN MEMBERI
Harta benda memberikan segala hal buruk buat mereka yang melekatinya. Harta benda membangkitkan nafsu, diinginkan oleh orang lain, mereka bisa disita oleh negara, perselisihan, musuh. Mereka sebenarnya tidak nyata, untuk mendapatkan serta menjaganya seseorang harus mengganggu orang lain.
Melepaskannya adalah perbuatan yang akan menyelamatkan seseorang dari hal-hal tersebut diatas
Melepaskannya adalah perbuatan yang akan menyelamatkan seseorang dari hal-hal tersebut diatas
KESEMPURNAAN MORALITAS
Air sungai Gangga pun tidak bisa membersihkan noda kemarahan, tetapi air moralitas mampu melakukannya.
Moralitas adalah hiasan unik yang memberikan kebaikan, melebihi segala hiasan yang dipuja-puja oleh siapapun. Harum semerbak ke segala penjuru melebihi harum dupa.
Membantu pencapaian jhāna dan abhiññā membawa ke Nibbāṇa dan menjadi landasan dasar pencerahan savaka, Paccekabuddha dan Buddha.
Moralitas adalah hiasan unik yang memberikan kebaikan, melebihi segala hiasan yang dipuja-puja oleh siapapun. Harum semerbak ke segala penjuru melebihi harum dupa.
Membantu pencapaian jhāna dan abhiññā membawa ke Nibbāṇa dan menjadi landasan dasar pencerahan savaka, Paccekabuddha dan Buddha.
KESEMPURNAAN PENOLAKAN
Penolakan terhadap kepuasan-kepuasan duniawi, kepuasan indrawi, kepuasan mata melihat film bioskop, kepuasan telinga mendengarkan musik, kepuasan hidung menghirup aroma harum, kepuasan lidah menikmati makanan, kepuasan kulit merasakan sentuhan yang lembut, atau kepuasan yang muncul dari ilusi khayalan halusinasi batin, maka penolakan terhadap kepuasan-kepuasan yang muncul melalui indera seperti ini disebut sebagai Nekkhamma - penolakan.
Tentu saja penolakannya bukan penolakan yang disertai oleh kemarahan tetapi penolakannya disertai oleh karuṇā dan paññā bebas dari māna, taṇhā dan diṭṭhi. (00.23.10 - 00.25.04)
Tentu saja penolakannya bukan penolakan yang disertai oleh kemarahan tetapi penolakannya disertai oleh karuṇā dan paññā bebas dari māna, taṇhā dan diṭṭhi. (00.23.10 - 00.25.04)
KESEMPURNAAN KEBIJAKSANAAN
Kita harus senantiasa merenungkan dengan cara bahwa tanpa kebijaksanaan maka setiap kebajikan apapun tidak akan termurnikan dan tidak bisa melaksanakan fungsinya masing-masing. Seperti tanpa kehidupan maka tubuh mahluk hidup akan kehilangan kecantikannya kehilangan kilauannya dan tidak bisa melakukan aktifitas sebagaimana mestinya.
Kebijaksanaan menjadi faktor yang penting untuk bisa melakukan latihan spiritual kita. Tanpa kesadaran indera, daya-daya indera tidak bisa melakukan fungsinya. Tanpa kesadaran mata, bola mata tidak bisa melihat. Tanpa kesadaran telinga, telinga tidak bisa mendengarkan sesuatu. Demikian pula tanpa kebijaksanaan maka daya-daya batin seperti keyakinan, saddha, viriya, perhatian penuh, samadhi, mereka tidak akan bisa melakukan fungsinya tanpa kebijaksaan/paññā. Paññā menempati posisi yang penting dalam perjalan spiritual kita. Apapun latihan spiritual kita selalu saja harus menggunakan paññā.
(00.25.25 - 00.26.58)
Kebijaksanaan itu sebenarnya adalah energi didalam batin kita. Salah satu energi yang ada didalam batin kita. Permasalahannya adalah pada orang-orang tertentu di arus batinnya kebijaksanaan ini sering muncul. Tetapi di orang-orang yang lain arus kebijaksanaanya jarang muncul. Kenapa bisa demikian. Mereka yang tidak mampu memunculkannya semata-mata karena mereka belum paham sifat karakter dari kebijaksanaan itu. Oleh karena itu Anda harus tau kebijaksanaan itu seperti apa. Pada saat Anda sudah memahami kebijaksanaan itu seperti apa maka akan menjadi mudah buat Anda untuk bisa memunculkannya. (00.28.40 - 00.29.37)
Kebijaksanaan karakteristiknya mampu menembus sifat alamiah dari segala fenomena kehidupan ini. Menembus sifat alamiah dari batin dan jasmani Anda.
Kebijaksanaan berfungsi untuk menerangi objek dari batin kita sehingga dengan terangnya objek dari batin ini, batin bisa melihatnya dengan jelas.
Perwujudan/manifestasi dari kebijaksanaan adalah tidak ada kebingungan.
Penyebab terdekat munculnya kebijaksanaan adalah konsentrasi/meditasi.
(00.33.10 - 00.37.16)
Kebijaksanaan menjadi faktor yang penting untuk bisa melakukan latihan spiritual kita. Tanpa kesadaran indera, daya-daya indera tidak bisa melakukan fungsinya. Tanpa kesadaran mata, bola mata tidak bisa melihat. Tanpa kesadaran telinga, telinga tidak bisa mendengarkan sesuatu. Demikian pula tanpa kebijaksanaan maka daya-daya batin seperti keyakinan, saddha, viriya, perhatian penuh, samadhi, mereka tidak akan bisa melakukan fungsinya tanpa kebijaksaan/paññā. Paññā menempati posisi yang penting dalam perjalan spiritual kita. Apapun latihan spiritual kita selalu saja harus menggunakan paññā.
(00.25.25 - 00.26.58)
Kebijaksanaan itu sebenarnya adalah energi didalam batin kita. Salah satu energi yang ada didalam batin kita. Permasalahannya adalah pada orang-orang tertentu di arus batinnya kebijaksanaan ini sering muncul. Tetapi di orang-orang yang lain arus kebijaksanaanya jarang muncul. Kenapa bisa demikian. Mereka yang tidak mampu memunculkannya semata-mata karena mereka belum paham sifat karakter dari kebijaksanaan itu. Oleh karena itu Anda harus tau kebijaksanaan itu seperti apa. Pada saat Anda sudah memahami kebijaksanaan itu seperti apa maka akan menjadi mudah buat Anda untuk bisa memunculkannya. (00.28.40 - 00.29.37)
Kebijaksanaan karakteristiknya mampu menembus sifat alamiah dari segala fenomena kehidupan ini. Menembus sifat alamiah dari batin dan jasmani Anda.
Kebijaksanaan berfungsi untuk menerangi objek dari batin kita sehingga dengan terangnya objek dari batin ini, batin bisa melihatnya dengan jelas.
Perwujudan/manifestasi dari kebijaksanaan adalah tidak ada kebingungan.
Penyebab terdekat munculnya kebijaksanaan adalah konsentrasi/meditasi.
(00.33.10 - 00.37.16)
KESEMPURNAAN ENERGI
Kesempurnaan energi adalah kita merenungkan bahwa tanpa energi seseorang tidak bisa mencapai kesuksesan di pekerjaan apapun. Seseorang yang kekurangan energi tidak akan bisa melakukan usaha untuk menyelamatkan semua mahluk dari banjir besar samsara. Orang yang demikian bahkan tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri dari samsara.
Karakteristik khusus dari viriya adalah usaha keras.
Fungsinya adalah meneguhkan kita, menegakan sesuatu yang sudah bengkok.
Perwujudannya adalah satu energi yang membuat tekad kita terus berkembang tanpa mengenal menyerah.
Sebab terdekatnya adalah satu rasa keterdesakan spiritual (saṃvega). Rasa didalam batin kita bahwa kita merasa seolah-olah terdesak seperti rasa keterdesakan Pangeran Siddharta pada saat Beliau melihat ternyata kehidupan ini pada akhirnya akan menjadi tua, meninggal dunia dan seterusnya. Pada saat itu muncul rasa keterdesakan.
(00.39.24 - 00.43.20)
Karakteristik khusus dari viriya adalah usaha keras.
Fungsinya adalah meneguhkan kita, menegakan sesuatu yang sudah bengkok.
Perwujudannya adalah satu energi yang membuat tekad kita terus berkembang tanpa mengenal menyerah.
Sebab terdekatnya adalah satu rasa keterdesakan spiritual (saṃvega). Rasa didalam batin kita bahwa kita merasa seolah-olah terdesak seperti rasa keterdesakan Pangeran Siddharta pada saat Beliau melihat ternyata kehidupan ini pada akhirnya akan menjadi tua, meninggal dunia dan seterusnya. Pada saat itu muncul rasa keterdesakan.
(00.39.24 - 00.43.20)
KESEMPURNAAN KESABARAN
Kita harus melatih kesabaran kita dengan senantiasa merenungkan kesabaran adalah arus air yang akan bisa memadamkan api kemarahan didalam diri kita. Kemudian, merenungkan mereka yang tidak sabar akan terluka di dunia ini dan akan melakukan satu tindakan yang hanya akan menyebabkan penderitaan di kehidupannya nanti. Selanjutnya perenungan yang lain adalah walaupun penderitaan ini muncul karena kejahatan orang lain tetapi sebenarnya tubuh saya lah yang menjadi ladang untuk penderitaan ini dan karma yang merupakan biji yang tertanam di ladang tersebut tertanam oleh saya sendiri. Kita pemilik karma kita sendiri, mewarisi karma kita sendiri, lahir dari karma kita sendiri. Jadi kalau ada sesuatu yang membuat Anda marah Anda harus ingat sebenarnya Anda sendirilah yang menciptakan kemarahan itu, sehingga dengan demikian Anda akan menjadi semakin sabar lagi. Kalau tidak ada orang yang melakukan kesalahan, bagaimana mungkin Anda bisa mencapai kesempurnaan kesabaran. Oleh karena itu apakah menjadi hal yang pantas buat Anda kalau Anda kemudian memusuhi orang yang membuat Anda marah-marah. (00.47.08 - 00.58.25)
Karakteristik dari kesabaran adalah penerimaan. Anda mampu menerima keadaan apapun dengan lapang dada.
Fungsinya adalah satu ketahanan mental untuk menerima apapun. Untuk menerima baik itu hal yang menyenangkan maupun yang tidak. Kesabaran tidak hanya berkaitan dengan sesuatu yang tidak menyenangkan saja. Kesabaran juga berkaitan dengan sesuatu yang menyenangkan.
Perwujudan dari kesabaran adalah sikap batin yang toleran, penuh toleransi, mau menerima perbedaan diantara sesama. Manifestasi lainnya adalah sikap batin yang tanpa perlawanan apapun.
Sebab terdekat kemunculan kesabaran adalah melihat sesuatu secara apa adanya. Melihat seseorang secara menyeluruh, tidak sepotong-potong.
(01.01.20 - 01.03.18)
Karakteristik dari kesabaran adalah penerimaan. Anda mampu menerima keadaan apapun dengan lapang dada.
Fungsinya adalah satu ketahanan mental untuk menerima apapun. Untuk menerima baik itu hal yang menyenangkan maupun yang tidak. Kesabaran tidak hanya berkaitan dengan sesuatu yang tidak menyenangkan saja. Kesabaran juga berkaitan dengan sesuatu yang menyenangkan.
Perwujudan dari kesabaran adalah sikap batin yang toleran, penuh toleransi, mau menerima perbedaan diantara sesama. Manifestasi lainnya adalah sikap batin yang tanpa perlawanan apapun.
Sebab terdekat kemunculan kesabaran adalah melihat sesuatu secara apa adanya. Melihat seseorang secara menyeluruh, tidak sepotong-potong.
(01.01.20 - 01.03.18)
KESEMPURNAAN KEBENARAN
Perenungan dari kesempurnaan kebenaran adalah segala bentuk kejahatan bisa dilakukan oleh mereka yang tidak jujur. Kerena kebiasaannya berbohong akan membuat dia seolah-olah merasa aman berlindung, mencari perlindungan pada saat dia ketahuan melakukan kejahatan. Seseorang yang tidak jujur tidak dapat dipercaya. Kejujuran akan mengamankan dasar-dasar dari kualitas mulia, seperti berdana, melatih sila dll.
Karekteristik dari kebenaran adalah tiada kebohongan dalam ucapan kita.
Fungsinya senantiasa memeriksa apakah yang sudah kita ucapkan sudah sesuai dengan fakta. Kalau ternyata tidak sesuai dengan fakta, kita mempunyai itikad baik untuk merubahnya serta meminta maaf.
Perwujudannya adalah satu kualitas baik dalam batin kita.
Sebab terdekat adalah kejujuran. Jujur kepada diri sendiri, jujur kepada orang lain, jujur kepada pengalaman kehidupan. Anda melihat pengalaman kehidupan dengan jujur tanpa Anda tambahi dengan persepsi Anda sendiri. Anda melihatnya secara apa adanya.
(01.03.50 - 01.06.32)
Karekteristik dari kebenaran adalah tiada kebohongan dalam ucapan kita.
Fungsinya senantiasa memeriksa apakah yang sudah kita ucapkan sudah sesuai dengan fakta. Kalau ternyata tidak sesuai dengan fakta, kita mempunyai itikad baik untuk merubahnya serta meminta maaf.
Perwujudannya adalah satu kualitas baik dalam batin kita.
Sebab terdekat adalah kejujuran. Jujur kepada diri sendiri, jujur kepada orang lain, jujur kepada pengalaman kehidupan. Anda melihat pengalaman kehidupan dengan jujur tanpa Anda tambahi dengan persepsi Anda sendiri. Anda melihatnya secara apa adanya.
(01.03.50 - 01.06.32)
KESEMPURNAAN KEBULATAN TEKAD
Kita bisa merenungkannya bahwa tanpa kebulatan tekad untuk berdana, dan kesempurnaan yang lain, dengan menjaganya pada waktu berjumpa dengan keadaan sebaliknya (artinya pada waktu kekikiran muncul, kita mencoba menghalaunya), serta melatihnya dengan terus-menerus dan bersemangat, lalu bagaimana mungkin pencerahan tercapai. Kalau tekad Anda tidak cukup kuat bagaimana mungkin Anda melatih berdana. Seseorang yang terbiasa berlatih berdana dia mempunyai tekad yang cukup kuat. Dia sudah yakin bahwa ini adalah satu perbuatan baik. (01.06.40 - 01.07.30)
KESEMPURNAAN CINTA KASIH
Seseorang yang hanya mementingkan dirinya sendiri tidak akan meraih kesuksesan di dunia ataupun terlahir di alam bahagia. Lalu bagaimana mungkin harapan dia untuk membantu semua mahluk mencapai Nibbana bisa berhasil tanpa cinta-kasih. Seseorang yang tidak punya metta, orang tersebut hanya mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada cinta kepada orang lain yang melebihi cinta dia kepada dirinya sendiri. (01.08.40 - 01.09.23)
Jika kita berharap pencapaian Nibbana mereka maka kita harus memulainya dengan mengharapkan kesuksesan duniawi mereka disini dan saat ini. Tanpa mahluk-mahluk ini, saya tidak mendapatkan perlengkapan untuk pencerahan. Mereka adalah sebab untuk perwujudan dan kesempurnaan dari semua kualitas Buddha. Mahluk-mahluk ini adalah ladang tertinggi, ladang utama untuk menanam akar-akar kebaikan. Ini adalah Metta, cinta kasih universal. (01.21.36 - 01.22.19)
Karakteristik dari metta adalah satu energi didalam batin yang mengutakan kesejahteraan dan kebahagiaan semua mahluk.
Fungsi dari metta adalah kesediaan diri. Kita menyediakan diri kita untuk melakukan hal-hal demi kebahagiaan semua mahluk.
Manifestasinya adalah keramahan. Ramah terhadap siapapun.
Sebab terdekat kemunculan metta adalah melihat sisi positif dari suatu mahluk. Anda harus belajar untuk melihat sisi positif dari siapapun.
(01.22.56 - 01.23.34)
Jika kita berharap pencapaian Nibbana mereka maka kita harus memulainya dengan mengharapkan kesuksesan duniawi mereka disini dan saat ini. Tanpa mahluk-mahluk ini, saya tidak mendapatkan perlengkapan untuk pencerahan. Mereka adalah sebab untuk perwujudan dan kesempurnaan dari semua kualitas Buddha. Mahluk-mahluk ini adalah ladang tertinggi, ladang utama untuk menanam akar-akar kebaikan. Ini adalah Metta, cinta kasih universal. (01.21.36 - 01.22.19)
Karakteristik dari metta adalah satu energi didalam batin yang mengutakan kesejahteraan dan kebahagiaan semua mahluk.
Fungsi dari metta adalah kesediaan diri. Kita menyediakan diri kita untuk melakukan hal-hal demi kebahagiaan semua mahluk.
Manifestasinya adalah keramahan. Ramah terhadap siapapun.
Sebab terdekat kemunculan metta adalah melihat sisi positif dari suatu mahluk. Anda harus belajar untuk melihat sisi positif dari siapapun.
(01.22.56 - 01.23.34)
KESEMPURNAAN KETENANG-SEIMBANGAN
Tanpa ketenang-seimbangan, tindakan-tindakan jahat yang dilakukan oleh orang lain akan menciptakan guncangan dibatin kita. Kalau Anda tidak tenang seimbang, batin Anda akan terus goncang pada saat Anda menghadapi perlakuan-perlakun baik maupun buruk yang dilakukan oleh orang lain kepada Anda. Kemudian tanpa ketenang-seimbangan, dia tidak bisa memurnikan kebajikannya dikarenakan dia akan selalu berpikir tentang gangguan dikehidupan dia dan kebutuhan-kebutuhan dasar hidupnya. Tanpa ketenang-seimbangan seseorang tidak akan pernah bisa melakukan perbuatan baik. Tanpa ketenang-seimbangan seseorang tidak akan pernah mau melepas kemelekatannya.
Karakteristik dari upekkhā adalah satu energi didalam batin kita yang mengutamakan sisi netralitas. Kita tidak berdiri condong kekiri, tidak juga berdiri condong kekanan. Kita menempatkan diri di tengah-tengah. Bebas dari lobha dan dosa. Bebas dari kemelekatan terhadap satu orang dan juga bebas dari kemarahan terhadap satu orang. Benar-benar mental batin ini tenang seimbang berada di tengah-tengah, tidak memihak kemanapun.
Fungsi dari upekkhā adalah untuk melihat sesuatu tanpa memihak kepada siapapun.
Perwujudannya adalah menarik diri dari sesuatu yang menyenangkan maupun sesuatu yang menyenangkan.
Sebab terdekatnya adalah perenungan akan kenyataan bahwa semua mahluk mewarisi karmanya sendiri.
(01.23.55 - 01.26.52)
Karakteristik dari upekkhā adalah satu energi didalam batin kita yang mengutamakan sisi netralitas. Kita tidak berdiri condong kekiri, tidak juga berdiri condong kekanan. Kita menempatkan diri di tengah-tengah. Bebas dari lobha dan dosa. Bebas dari kemelekatan terhadap satu orang dan juga bebas dari kemarahan terhadap satu orang. Benar-benar mental batin ini tenang seimbang berada di tengah-tengah, tidak memihak kemanapun.
Fungsi dari upekkhā adalah untuk melihat sesuatu tanpa memihak kepada siapapun.
Perwujudannya adalah menarik diri dari sesuatu yang menyenangkan maupun sesuatu yang menyenangkan.
Sebab terdekatnya adalah perenungan akan kenyataan bahwa semua mahluk mewarisi karmanya sendiri.
(01.23.55 - 01.26.52)
Disampaikan di Prasadha Jinarakkhita
pada tanggal 10 Maret 2013 oleh Ashin Kheminda |
Referensi:
DVD Pariyatti Sasana, Seri-4 PDF Parami |